Wednesday, September 26, 2012

sembilan kali hari Selasa

Hampir semua mungkin sudah tahu bahwa saya rajin ikut novena besar Santo Antonius Padua sejak tahun 2009. Sembilan kali hari Selasa, yang biasanya dimulai pada akhir Juli atau awal Agustus, saya lakukan dengan setia setiap tahunnya.

Tahun ini adalah tahun keempat saya ikut novena besar. Namun tahun ini saya tak hanya datang ketika novena besar saja, tetapi juga di Selasa-selasa lainnya. Saya masih dengan setia berdoa. Bahkan kadang saya datang tanpa ada permohonan khusus. Hanya menjadi ritual yang rasanya bikin hati jadi adem. Hidup saya rasanya ada yang kurang jika Selasa tidak datang ke gereja Kramat.

Suasana novena besar dan novena rutin tiap Selasa (marilah kita sebut novena kecil) tentulah berbeda. Sejujurnya saya merasa nyaman dengan novena kecil yang saya lakukan setiap selasa hampir sepanjang tahun. Sepi dan intim. Tidak bising. Khidmat. Syahdu. Biasanya memang tidak banyak orang yang datang pada novena kecil.

Mungkin karena perasaan nyaman mengikuti novena kecil, saya sempat bimbang ketika saya akan mengikuti novena besar. Pasti lebih ramai, lebih berisik, lebih sumpek, lebih susah untuk berkonsentrasi, dan perasaan-perasaan lain mengganggu pikiran saya. Toh tahun ini saya tidak punya permintaan khusus, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tapi kemudian saya mengingat kamu, yang selalu saya sebutkan paling pertama setiap kali berdoa. Saya tahu kamu butuh kiriman doa dari saya. Karena cuma itu yang bisa saya lakukan. Dan akhirnya saya memutuskan untuk ikut novena besar. Permohonan saya cuma satu: kebahagiaan dan keselamatanmu. Sudah itu saja. Dan itu cukup. Saya tak lagi memikirkan keinginan saya sendiri. Meski saya tahu ketika memulai novena besar, saya belum lagi memiliki pekerjaan tetap, saya sedang menghadapi seleksi masuk ke sebuah instansi, dan saya masih belum yakin apa yang mau saya lakukan dalam hidup. Pokoknya saat itu saya cuma mau mendoakan kamu.

Novena besar tahun ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Saya tak punya partner tetap yang menemani dan menguatkan manakala keinginan untuk hadir dalam novena mulai melemah. Tahun-tahun sebelumnya ada Tante Cicil (mamah saya) dan juga Adik Widha. Tahun ini partner saya berganti-ganti, bahkan seringkali saya harus novena sendiri. Tahun ini yang menguatkan saya hanyalah keinginan kuat untuk setia mendoakanmu.

Beberapa teman yang tahu bahwa kebiasaan saya ikut novena besar kirim sms maupun DM Twitter untuk nitip doa. Saya mengiyakan dan membawa mereka semua dalam setiap novena. Saya menuliskan nama-nama mereka yang menitipkan doa supaya saya bisa ingat setiap kali berdoa.

Dan akhirnya tanggal 25 September 2012 saya berhasil menyelesaikan novena besar. Sembilan kali hari Selasa berturut-turut sejak tanggal 31 Juli. Entah mengapa, di Selasa ke sembilan saya begitu emosional. Saya menangis dan bersyukur karena mendapatkan rahmat untuk bisa mengikuti novena dan tetap bertekun dalam doa. Saya sekaligus merasa sedih karena mungkin ritual hari Selasa saya jadi hilang. Akankah saya masih bisa novena kecil di setiap Selasa?

Selain bersyukur kepada Tuhan atas rahmatNya, saya juga ingin berterima kasih untuk semua partner tak tetap saya dalam novena kali ini, untuk mereka yang dengan penuh kepercayaan menitipkan doa-doanya melalui saya, dan tentu saja untuk kamu yang menjadi alasan paling kuat untuk saya ikut novena ini.

TERIMA KASIH :)

0 kicauan:

 

(c)2009 racauan si tukang cerita. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger