Monday, December 19, 2011

janji sebelum kembali ke ibukota

tahun lalu saya blingsatan saat ngeliat pengumuman kalo Papermoon Puppet Theatre bakal bikin pementasan  Mwathirika di Yogya. ngecek jadwal dan ngecek celengan, kok rasanya gak mungkin saya ke Yogya hanya demi nonton pertunjukkan teater boneka. tapi bermodalkan nekat (dan mungkin khilaf), saya buruburu pesen tiket kereta ke Yogya. urusan cuti? gampang lah. udah dapet tiket pertunjukkan? yaaaa semoga aja nantinya dapet. yang penting tiket kereta menuju Yogya sudah di tangan.


dan ternyata kaburnya saya ke Yogya ga bisa dibilang 'hanya'. apa yang saya saksikan, apa yang saya rasakan ketika menonton Mwathirika sebanding dengan semua pengorbanan yang saya lakukan: mbobol celengan sampe harus puasa sebulan ke depan plus mesti bohong sana sini pake alesan buangbuang air supaya bisa kabur dari kerjaan.


sejak nonton Mwathirika itu saya jatuh cinta setengah mati sampe garukgaruktanah sambil senyumsenyum sendiri sama PAPERMOON PUPPET THEATRE. bahkan saya masih inget tanggalnya loh. 3 Desember 2010 di LIP, Yogya. aaaahh udah setahun lebih dong saya naksir sama Papermoon *taburtaburkonfetti.


tahun 2011 ini saya lumayan beruntung karena rombongan Papermoon sempet dua kali mampir ke Jakarta. yang pertama pentas Mwathirika lagi di bulan Januari (sungguh aku masih inget tanggalnya, 18 Januari 2011 di Goethe Institut). yang kedua pentas di Kota Tua tanggal 16 Juli 2011. Judulnya Sirduskarkus. sudah tentu saya datang menonton kedua pertunjukkan itu plus bawa rombongan sampe nyewa metromini *okeee...ini agak lebay yang bagian nyewa metromini nya. hehehe.


nah nah nah ternyata Desember tahun ini saya mengulang lagi kenekatan yang sama seperti ketika mengejar Mwathirika. waktu di Kota Tua, mbak Ria udah bisikbisik ke saya kalo bulan desember Papermoon bakal pentas di Yogya. haiiissshhh, dari bulan Juli saya udah siapsiap buat berangkat ke Yogya loh. ngecek tiket pesawat dan tiket kereta, nyarinyari tempat menginap, bahkan sampe ngasih prolog ke bu kepsek bahwa saya bakal cuti bulan Desember. oiya saya juga nulis surat ke Mbak Ria dan Mas Iwan ngerequest tanggal pementasan. kalo bisa jangan di tanggal sekian ya mbak dan mas. tapi kalo ga bisa ya saya nonton gladi bersih juga gak apaapa asal bisa nonton.


makin deket Desember, makin giranglah saya. status gtalk dan ym sejak oktober: desember, jogja, senyumsenyum. tiket buat ke Yogya sudah di tangan. tinggal nunggu kapan Mbak Ria bikin pengumuman soal tanggal pementasan. ternyata eh ternyata tanggal pementasan yang kali ini lebih panjang dari yang disebutkan Mbak Ria dalam balasan suratnya. yes! berarti saya bisa nonton pentasnya, bukan gladi bersihnya aja *jogedan.



dan sekarang di sinilah saya. di sebuah kamar hotel di Yogya, di depan laptop sambil senyamsenyum macam lagi nulis surat cinta buat pacar. ya, saya habis nonton pertunjukkan Papermoon: Setjangkir Kopi dari Plaja. secangkir kopi yang berhasil bikin hati saya jadi hangathangat gimana gitu. dan Papermoon emang bikin ketagihan. rasanya secangkir kopi doang gak cukup. saya sih pinginnya nambah. tapi apa daya, dunia nyata sudah memanggilmanggil.


seperti janji Pak Wi kepada kekasihnya sebelum berangkat ke Rusia untuk setia pada cintanya, maka inilah janji saya sebelum kembali ke ibukota: bahwa saya akan terus jadi penggemarnya Papermoon dan menebarkan virus naksir-setengah-mati-sama-Papermoon kepada banyak orang.



salam,
ketua groupies Papermoon ranting Jakarta (barusan ngangkat diri sendiri) yang sebentar lagi bakalan jadi manajer produksinya Papermoon (sumpah, yang ini ngarep abis!)

Wednesday, December 07, 2011

selalu galau kalo bagi rapot :(

kepada yth.
orangtua murid
di manapun Anda berada



terima kasih ya sudah menyempatkan diri untuk mampir ke sekolah hari ini. saya senang bisa mengobrol banyak dengan Anda. tapi ada beberapa hal yang mengganjal di hati dan pikiran saya setelah bertemu dengan Anda. mungkin ganjalan ini tidak saya utarakan pada pertemuan tadi. soalnya baru kepikiran sekarang. hehehehe.


gini gini, saya mau tanya nih. waktu Anda memilih sekolah untuk putra/putri Anda, apakah Anda sadar bahwa sekolah kami ini adalah sekolah  umum, bukan sekolah agama? apakah Anda sadar sejak awal bahwa sekolah kami memang tidak mengajarkan konsep agama apapun kepada muridmurid? dan apakah Anda benarbenar menyadari sepenuhnya bahwa putra/putri Anda baru berusia 2 tahun dan tentu saja konsep agama masih terlalu abstrak buat mereka (yaiyalah, pipis aja masih bingung apalagi ngomongin agama) ?


terus terang saya bingung deh kalau Anda mempertanyakan: kenapa saat tiba di sekolah, anak hanya disambut dengan ucapan 'selamat pagi' bukannya  'assalamualaikum'? kenapa anak gak disuruh buat tanda salib dulu sebelum makan? kenapa gak ada yang ngajarin ngaji?


lah lah lah. saya beneran heran campur kaget. putra/putri Anda kan hanya bersama kami selama dua jam setiap kali pertemuan, dua kali pertemuan seminggu. sisanya tentu saja lebih banyak berada di rumah, entah bersama Anda, entah bersama pengasuh.


sekarang saya ingin balik bertanya pada Anda: apakah di rumah Anda telah menerapkan konsep beribadah pada putra/putri Anda? apakah Anda sering sholat atau ngaji sehingga putra/putri Anda terbiasa mendengar? apakah Anda selalu membuat tanda salib setiap kali akan makan? apakah Anda membiasakan putra/putri Anda mengucapkan 'assalamualaikum' sambil cium tangan?


jika jawabannya tidak, ya saya sih cuma pengen ketawa aja. Anda berharap sekolah nasional yang cuma mendampingi putra/putri Anda empat jam seminggu mengajarkan tentang konsep beragama sedangkan Anda sendiri tidak pernah mengajarkan apaapa di rumah. aneh!


lagipula menurut saya, jauh lebih penting mengajarkan mengenai toleransi terhadap teman lain daripada ngocehngoceh sampe mulut berbusa tentang konsep agama ke anak umur 2 tahun. di sekolah, kami mengajarkan bagaimana menghargai dan menghormati teman serta guru. kami merayakan semua pesta tanpa perlu menyebutkan bahwa sebenarnya yang merayakan adalah orang Kristen atau orang Islam.


ada perayaan Pesta Ketupat. kami tidak menyebutnya dengan Pesta Lebaran. kami memasang dekorasi yang berkaitan dengan tradisi bukan dengan kitab suci, misalnya ketupat, bedug, unta, pohon kurma. ada lagi yang namanya Pesta Akhir Tahun. kami tidak menyebutnya dengan Pesta Natal dan Tahun Baru. kami memasang dekorasi yang berkaitan dengan tradisi bukan dengan kitab suci, misalnya pohon terang, santa klaus, frosty the snowman, candy cane, salju.


mengajarkan toleransi adalah dengan membiarkan putra/putri Anda ikut merayakan semua pesta tersebut. jangan hanya memilih pesta yang dianggap sesuai saja dan melarang mereka mengikuti perayaan pesta yang dianggap bertentangan. pakaikan saja mereka baju sesuai dresscode lalu biarkan mereka merayakan kemeriahan dan keceriaan pesta tanpa perlu pusing dengan konsep agama. harapan kami mereka merasakan nuansa yang berbeda dari setiap pesta dan tetap bisa menghargai perbedaan itu.


saran saya, jika Anda sendiri kurang yakin bisa memberikan pendidikan agama kepada putra/putri Anda,  mendingan mereka disekolahkan di sekolah yang mengusung satu agama, bukan sekolah umum. pendidikan anakanak memang susahsusah gampang. memasukkan mereka ke sekolah tidaklah semudah ngangon kambing ke padang rumput lalu dibiarin gitu aja dan setelah selesai kemudian digiring pulang ke kandang (halah! macem pernah aje ngangon kambing :P). perlu ada kerjasama antara pihak sekolah dan orangtua.


semoga surat saya ini semakin mengakrabkan kita ya, Bapak/Ibu. toss dulu ah biar kita makin kompak dalam mendidik anakanak.



salam,
ibu guru yang supergalau tiap kali abis bagi rapot





*psstt...kegalauan lain pasca bagi rapot semester lalu bisa dilihat di sini

Thursday, November 10, 2011

until we meet again, Ndut

hari ini saya harus merelakan seorang rekan kerja saya, Maya Sugandi, yang berhenti dari Wonderful Planet. padahal kontrak kerjanya baru akan berakhir di bulan Februari. namun pilihan ini diambil demi kesehatan janin di perutnya.


hari ini adalah hari terakhir Maya di sekolah. sebenarnya sudah sejak awal minggu saya mendadak gloomy. galau, kalau istilah jaman sekarang. saya sedih karena harus berpisah dengannya. buat saya, Maya bukan sekedar rekan kerja. dia adalah kakak sekaligus sahabat saya. banyak hal yang telah Maya ajarkan dan bagikan kepada saya selama satu setengah tahun ini.


saya ingat ketika dia menegur saya yang keasyikan main laptop padahal kerjaan lagi banyak banget. saya juga ingat bagaimana gigihnya Maya saat mengerjakan laporan perkembangan muridmurid meski berulang kali harus revisi. saya juga terinspirasi oleh semangatnya ketika mengajar meskipun sebenarnya dia sedang punya banyak masalah di rumah. dan saya gak akan pernah melupakan berbagai macam 'kedodolan' Maya yang lumayan menghibur di kala hati sedang susah :)


meskipun sedih (iya saya nangis loh pas nulis ini. nangis di pojokan perpustakaan umum), saya tetap mendukung keputusan Maya. ah besokbesok kalo pergi kerja rasanya pasti udah beda. saya pasti kangen dengan logat Sundanya Maya yang bikin saya gulinggulingan ketawa di lantai (hidup solasibaaann!! hehehehe)


kamu telah memilih jalanmu, Ndut. selamat melanjutkan perjalanan. sampai bertemu lagi di persimpangan yang berikutnya. semoga Tuhan nanti mau ngasih lampu merah yang agak lama supaya kita bisa ngobrol dan ketawaketawa lebih panjang.




kami punya kacamata hati kembaran




Maya - Gone jadi Miss Santa saat Pesta Akhir Tahun 2010




transaksi barang haram :P




singanya aneh, pemburunya lucu :)




sampai jumpa lagi, Ndut :)

Monday, October 24, 2011

karena cat secolek, rusak persahabatan setahun


ini foto saya dan Kakak Eyo. Kakak Eyo ini sekarang usianya tiga tahun. kami akrab ya? tahun lalu Eyo jadi murid saya di kelas Bulan. setiap pagi saya yang selalu menyambutnya saat ia datang ke sekolah. saya menemaninya menyimpan tas di loker. saya membantunya melepas sepatu dan kaos kaki. saya yang menemaninya melakukan kegiatan seni di kelas. pokoknya Eyo dan Bu Anggun beneran klop.



suatu hari saat kegiatan seni, Eyo tidak mau mengerjakannya. alasannya macammacam mulai dari "soalnya Pak Amin yang tugas menjaga seni, kakak Eyo maunya sama Bu Anggun" sampai "kakak Eyo mau tunggu mama dateng dulu". Eyo ini memang jagonya ngeles. dia punya seribu satu alasan kalo lagi mogok gak mau mengerjakan sesuatu. tapi sebenernya kalo diperhatiin, Eyo gak mau mengerjakan kegiatan seni karena hari itu finger painting. Eyo emang anak yang bersih banget. dia jijik kalo tangannya kotor kena cat, kena lem, kena pasir, kena gliter, dan sebagainya. makanya dia setengah mati kaburkaburan plus ngasih sejuta alasan biar ga disuruh ngerjain seni.



saya turutin semua yang dia minta yang penting dia mau finger painting. Eyo bilang mau pipis dulu, saya temenin pipis. Eyo bilang mau ngerjain sama Bu Anggun, gak mau sama Pak Amin, saya pun temenin. Eyo bilang mau nunggu mama dateng, saya tungguin sampe mamanya dateng, sampe Eyo jadi anak terakhir di kelas yang belum pulang. tapi tetep aja dia masih kaburkaburan gak mau ngerjain seni. saya pun jadi gregetan.



saya tau Eyo anak yang pintar. dia gak mau ngerjain bukan karena dia gak bisa. makanya saya cari akal lain supaya dia mau finger painting. saat Eyo lagi asyik bermain, saya purapura gak sengaja nyolekin tangan dia pake cat. harapannya sih karena tangannya terlanjur kotor, Eyo akhirnya bersedia ngerjain seni.



tapi o la la! perkiraan saya salah. yang ada Eyo malah nangis dengan lebaynya. beneran lebay. soalnya nangisnya sampe membungkukbungkuk. mulutnya kotak sampe kayak Acha Septriasa kalo lagi akting nangis. seolaholah Eyo menangisi dirinya yang sudah kotor. dan kayaknya sejak kejadian itu Eyo supersakithati sama saya.



minggu depannya lagi saat jadwal Eyo masuk kelas, dia gak mau lagi menyapa saya. dia gak mau dipegang oleh tangan Bu Anggun. Eyo memandang saya dengan tatapan jijik. bahkan seringkali buang muka ketika saya menyapa. Eyo juga menolak untuk berbicara dengan saya. aduh gawat!



beberapa bulan kemudian Eyo naik ke kelas Pelangi. dia tidak lagi di kelas saya. siapa tahu permusuhan antara kami berakhir. pagi hari pertama saat dia menjadi murid kelas Pelangi, saya menyapa Eyo dengan sumringah. "Selamat pagi Kakak Eyooo :D Liburan ke mana aja nih Kak?" Eyo hanya melengos sambil mendengus sebal. mungkin dia menganggap saya merusak harinya. tapi saya tidak patah semangat. setiap hari saya masih terus menyapa Eyo, mengajaknya ngobrol, menanyakan kabar. namun sapaan dan celotehan saya dianggap angin lalu saja. ihhh, sabar sabar.



lama kelamaan saya kesel juga. please deh. saya udah berkalikali minta maaf sama Eyo. saya juga udah ngajak ngobrol duluan. kenapa juga Eyo masih marah sih? okeee kalo gini caranya, saya males nyapa dia lagi. biarin aja. saya kan udah minta maaf. terserah dia mau maafin atau enggak, itu urusan dia. kalo dia gak mau maafin, saya mau bilang: elooo, gueee, END!



-------------------------------------------------------------------------------------------------


entah ada angin apa, suatu hari saat jam pulang sekolah Eyo menghampiri saya mengajak main perosotan bersama. eh kenapa nih anak? janganjangan kesambet. janganjangan bukan Eyo yang ngajak main tapi alter ego nya. janganjangan dia lagi taruhan sama guruguru. bermacammacam pikiran aneh muncul. saya buruburu mengiyakan ajakannya. sebelum dia berubah pikiran. kami bermain bersama, tertawatawa, saling meledek, persis seperti tahun lalu sebelum peristiwa cat terjadi. aaaahhh rasanya saya terharu. saya sudah kembali berbaikan dengan sahabat lama saya :) :) :)



di suatu hari Jumat saat saya sedang menemani anakanak kelas Pelangi, saya melihat Eyo larilari dan lompat sana sini. Dia tidak mau duduk tenang. bahkan dia tidak mau ikut menyanyi Indonesia Raya. Eyo malah berlari ke arah rak buku yang berbentuk bus sekolah dan sembunyi di dalamnya. Saya buruburu menghampirinya.

Saya: Kakak Eyo!

Eyo: *mukanya kaget

Saya: kok Kakak Eyo malah di sini?

Eyo: nggg...Kakak Eyo lagi....

Saya: *gak menunggu Eyo menyelesaikan kalimat* ayo kembali ke garis hijau!

Eyo: Kakak Eyo tuh...

Saya: *lagilagi gak ngasih kesempatan Eyo buat ngomong* Nyanyi Indonesia Raya dulu dong. berdiri di garis hijau. kalo enggak nanti gak boleh pulang loh

Eyo: Kakak Eyo...Kakak Eyo....

Saya: *hajar terus jangan kasih kesempatan dia buat kasih alesan* Kakak Eyo kenapa? Kakak Eyo gak mau pulang? yaudah Bu Anggun telpon papa Bowo ya biar Kakak Eyo ga usah dijemput

Eyo: iya tapi kan Kakak Eyo...

Saya: *nyerocos terus, pokoknya jangan kasih kesempatan Eyo buat mikir dan membantah* Yaudah ayo dong keluar, berdiri di garis hijau, kita nyanyi Indonesia Raya

Eyo: *gregetan* IYA KAKAK EYO MAU KELUAR TAPI BU ANGGUNNYA JANGAN BERDIRI DEPAN PINTU DONG, KAN SEMPIT. KAKAK EYO JADI GA BISA KELUAR

Saya: *gak bisa ngomong*



SKAK MAT!

Monday, October 10, 2011

karena ngeluh terus, makanya sekarang....

buat yang follow twitter saya, pasti tahu bahwa saya akhirakhir ini berkicau tentang tubuh yang semakin menebal. saya gendutan. sebenarnya saya bukan tipe cewek yang pengen langsing kayak model gitu. tapi berat badan berlebih ini menyebabkan hormon saya nggak seimbang. efeknya adalah saya jadi jarang kedatangan tamu bulanan. serem ya?


makanya waktu september kemarin si bulan ga dateng, saya mulai ribut. ini pasti karena bobot saya yang berlebih. dan emang banyak yang bilang saya 'segeran'. ya saya tahu ini bahasa yang lebih halus dari gendutan.


dulu meski makan saya lahap, tapi masih ketolong sama jalan kaki 45 menit setiap pagi. sekarang ini kan saya udah ga pernah jalan kaki lagi. macemmacem lah penyebabnya. trotoar sepanjang jalan mangun sarkoro, rute yang saya lewati setiap pagi, sedang dalam perbaikan. belum lagi saya yang sering kesiangan bangun. penyebab lainnya, sekarang saya tinggal di rumah tante. jadi masih sibuk menyesuaikan diri sama suasana baru.


karena saya ribut terus soal kegendutan, soal ga ada kesempatan buat olahraga, nah hari minggu kemarin ini tibatiba aja saya jadi banyak jalan kaki dan berdiri. benerbener luar biasa deh. kaki sampe pengen saya copot dan lipet terus dimasukkin ke tas.

1. jalan kaki nyebrang jembatan depan Ratu Plaza terus berdiri lima belas menit nunggu teman saya, Niken datang ---> biasa aja lah ya kalo ini
2. jalan kaki dari Ratu Plaza ke Plasa Senayan ---> masih deket lah itungannya
3. keliling Metro Plasa Senayan nyari sepatu ---> ini mulai lumayan deh walau ga berasa karena sambil berburu barang
4. nyebrang dari Plasa Senayan ke Senayan City ---> cuma nyebrang sih keciiilll
5. keliling Senayan City. keluar masuk setiap toko sepatu, naik turun setiap lantai berkalikali. mulai dari toko satu sampai toko sepuluh terus balik lagi ke toko satu ---> mulai berasa pegelnya. apalagi nyari sepatu buat saya tuh beneran susah karena ukuran yang ga lazim untuk kaki perempuan
6. nyebrang balik lagi ke plasa senayan ---> kurang kerjaan ya? emang!
7. sekali lagi keliling Metro. kali ini nyari legging dan tights ---> ini nggak seheboh waktu nyari sepatu sih
8. nyebrang di halte transjakarta Dukuh Atas plus lewatin jembatan transitnya yang panjang itu loh ---> abis jadi mall-jumper, jalan di jembatan transit ini mulai terasa menyiksa
9. berdiri satu setengah jam di halte transjakarta Pasar Rumput ---> ini karena di luar hujan deras dan haltenya bolongbolong. makanya harus nyari tempat berdiri yang aman dan ga kena tampias hujan
10. jalan kaki dari halte Pasar Rumput ke Jalan Malang ---> gak terlalu jauh sih tapi kalo harus jalan di bawah guyuran hujan deras serta melawan terpaan angin kencang, itu baru sesuatu banget
11. misa jam 8 malem ---> entah kenapa selama satu jam misa kebanyakan berdiri gitu
12. berdiri 45 menit nunggu bus di halte Pasar Rumput ---> kedua kaki udah mulai jeritjerit
13. berdiri di dalem bus transjakarta dari Pasar Rumput sampe Arion ---> mulai nyanyi 'gak, gak, gak kuaatt...gak, gak, gak kuaaattt....'
14. jalan kaki dari halte Arion sampe rumah tante di pulo asem ---> ini rasanya mau mati banget



dan ketika bangun pagi tadi, saya rasanya pengen ngesot aja pergi ke tempat kerja. ga sanggup larilari ngejar muridmurid ataupun ngajar. mau peeeennnggggsaaaannnn

Monday, September 19, 2011

traktakdungceesss moment

judulnya aneh ya. biarin. abis saya juga bingung mau kasih judul apaan. peristiwanya memang udah lewat. tapi sampe sekarang saya juga suka bingung kalo mengingatnya. pokoknya traktakdungceesss banget deh.


selasa minggu lalu saya pergi novena Santo Antonius Padua. seperti biasa, saya milih misa jam lima sore. lebih adem. dan seperti biasa juga saya misa bareng papa mama dan widha. kami memilih duduk di bangku yang seperti biasa, di sayap kanan gereja dengan posisi agak di tengah. soalnya kami datengnya mepet. jadi ga bisa milih tempat yang lebih enak lagi.


misanya berjalan kayak biasa. lagu pembukaan, doa novena tahap pertama, bacaan pertama, dan selanjutnya dan selanjutnya. pokoknya ga ada yang sepesial deh. lagu pembukaannya juga yang biasa dinyanyiin tiap selasa.


nah tiba saatnya salam damai. saya salaman sama papa, sama mama, sama widha. lalu dilanjut salaman sama orangorang yang duduk di depan dan belakang kami. setelah salam damai, si mama narik saya lalu bisikbisik:
mbak, itu ada cowok ganteng. yang duduk depannya papa persis. tinggi, jawa, ganteng. kamu mau ga?


ealaaaahhh...mbok'e!!! kok sempetsempetnya merhatiin cowok sih pas misa. pake nawarin mau atau enggak. emangnya dia kue?!


saya cuma menatap mama bingung sambil cekikikan. waktu saya salam damai sama si cowok yang dimaksud mama, saya ga merhatiin sama sekali mukanya. emang sih saya menatap satu persatu orang yang saya salamin sambil bilang damai Kristus. tapi saya ga sempet deh merhatiin mukanya ganteng atau enggak, Jawa atau bukan. hadeeehhh...


karena tampang saya yang malah bengongbengong bego gitu, si mama bisikbisik lagi:
ih beneran deh dia ganteng. mama kedengeran kok dia berdoa minta apa. dia minta jodoh yang seiman. udah tuh pas sama kamu.


yakaliiii doanya kedengeran. lagian iseng bener nguping orang berdoa. *jedotinkepalakebangkugereja. rasanya pengen purapura ga kenal sama mama terus pindah tempat duduk deh. mana si mama semangat banget ngajarin saya purapura kesandung pas nanti mau ambil komuni dan lewat deket si cowok itu. traktakdungceesss.



-------------------------------------------------------------------------------------------------



malemnya abis novena, saya papa mama dan widha mampir ke carolus jenguk tante rini, mamanya esi. mama saya dan mamanya esi dulu sahabat sejak masih di mudika. kami mengobrol, nonton tv, dan menghabiskan buahbuahan.


gak berapa lama, ada tamu datang menjenguk tante rini. ternyata yang datang adalah teman lamanya para mama saat masih di mudika. saya lupa namanya tante siapa. ibuibu itu asyik ngerumpi. sedangkan saya, widha, dan dito kakaknya esi asyik noton Shaun The Sheep.


mendadak sayupsayup kedengeran si tante temannya mama bilang:
oh ikut novena Santo Antonius? saya dulu ketemu suami saya pertama kali pas ikut novena itu.


traktakdungceesss. bagai di sinetron, si mama langsung memicingkan mata dan seakan suara hatinya kedengeran "tuh kan apa mama bilang. pasti si mas tadi itu jodoh kamu".


oh Tuhan, apakah ini pertanda? *pertanda bahwa si mama pemain sinetron maksudnya. traktakdungceesss banget kan *sigh

Wednesday, August 31, 2011

es krim rasa dikhianati


tergiur oleh promosi seorang sahabat, beberapa hari lalu saya membeli es krim ini. Wall's selection fruit salad. tertulis di bagian depan:

es krim rasa nanas dan stroberi dengan potongan buahbuahan







saya suka buah. dan saya suka es krim. sepertinya si fruit salad ini akan menyenangkan. maka dengan riang hati saya ajak si fruit salad pulang ke rumah.


pertama icipicip agak degdegan sedikit. kirakira buah macam apa yang akan saya temukan ya? janganjangan ada buah yang saya gak suka. saya menunggu papa mama dan damar yang ngicipin duluan. papa bilang: 'ini bukan potongan buah. ini sih jelly'. saya tersenyum lega. baiklah, saatnya saya icipicip sendiri.


si fruit salad ini enak kok. rasanya bikin senyumsenyum gitu. manis menyenangkan. dan jelly warnawarni ini jadi selingan yang lucu di mulut. saya langsung jatuh cinta sama si fruit salad ini :) :) :)




hari ini saya berniat ngabisin si fruit salad yang masih ada di lemari pendingin. iyalah, ga mungkin langsung saya abisin waktu saya beli. berat bersihnya 750 ml. dimakan berempat bareng papa mama damar aja butuh waktu 3 hari untuk habis.



saya keluarin si fruit salad yang tinggal sedikit dari lemari pendingin, ambil sendok, dan duduk manis depan komputer sambil main The Sims Social. nggak butuh waktu lama, si fruit salad langsung ludes. karena masih pengen, saya pun jilatjilatin sendoknya. hehehe



isengiseng saya baca tuh setiap tulisan yang ada di kemasan fruit salad (sambil masih jilatjilatin sendok). pas bagian komposisi, saya terperanjat. APAAAA??!!! ADA PEPAYANYA??!!! sontak berhenti jilatin sendok. saya lari ke dapur. kumurkumur. dan mual.


errrggghhh...saya ga bisa deh kalo ada pepayanya. saya musuhan sama pepaya. dari TK. dan belum ada niatan untuk berbaikan. maka ketika mengetahui bahwa fruit salad yang saya cintai ternyata menjalin hubungan dengan pepaya, saya patah hati. rasanya kayak diselingkuhi oleh pacar sendiri. bikin eneg. mual. pingin muntah.


:(



Tuesday, August 30, 2011

nama saya....

kalo kata Shakespeare: 'apalah arti sebuah nama?'. tapi justru saya malah makin kepikiran sama arti nama saya. apalagi kalo kata orangorang, nama itu adalah doa. saya kan jadi makin degdegan pengen tau arti nama Giasinta Angguni Pranandhita.



pembicaraan soal arti nama saya ini dimulai hari senin kemarin. saya dan beberapa teman sedang menikmati makan malam di rumah makan cepat saji. pembicaraan ringan dan cenderung tidak penting sih. malah lebih banyak menertawakan ceritacerita yang mengalir dari mulut saya.


tapi justru dari yang tidak penting itu saya malah jadi kepikiran. saya pun mulai menelaah nama saya. kata per kata. berusaha mencari tahu arti dan filosofinya. yuk silakan disimak.



Giasinta
nama Giasinta ini adalah nama baptis. nama baptis biasanya diambil dari nama orang suci (santo atau santa). sebenarnya Giasinta bukan nama yang lazim saya dengar. malah dulu saya cenderung meragukan ada santa yang bernama Giasinta. saya lebih sering mendengar nama Yasinta atau Hiyasinta. kalo kata papa, santa Giasinta sebenernya tulisannya Giacinta. tapi di-indonesia-in sama papa jadi Giasinta. udah, saya taunya cuma segitu aja.
hingga akhirnya waktu saya SMP, saat saya lagi belajar untuk menerima sakramen krisma, saya mendapat tugas mencari tahu sejarah hidup santa pelindung saya. bongkarbongkar ensiklopedi orangorang suci, akhirnya saya menemukan santa Giacinta Marescotti. di buku itu saya baca, Giacinta lahir dengan nama Hyacinta. hidupnya begajulan banget. lalu akhirnya bertobat dan masuk biara. pas masuk biara, ganti nama jadi Giacinta.
nah, sebelum saya nulis postingan ini, saya sempatkan diri dulu untuk cari tau lebih lengkap tentang santa Giacinta Marescotti ini. dan saya menemukannya di sini. Pas dibaca ya emang mirip sama cerita yang saya baca dulu. tapi yang saya temukan ini lebih bikin pengen jedotjedotin kepala di tembok pas baca. jadi, Giacinta waktu kecilnya baik namun berubah jadi pendendam dan bertabiat buruk karena bete dilangkahi sama adiknya. adiknya nikah duluan, bok!
kyaaaaaa pengen pingsan banget pas baca. uwooohhhh....papa mama tau sejarahnya ga sih pas milih nama ini? *gigitgigitsaputangan



Angguni
kata papa, nama Angguni itu dipilih agar saya tumbuh menjadi perempuan yang anggun. hehehehe. saya jadi merinding disko pas denger. kok ya jadinya kebalikannya gini? saya sama sekali jauh dari kesan anggun. slengean, seenaknya sendiri, ceplas ceplos, caur, dan entah apalagi julukan yang diberikan temanteman melihat kelakuan saya seharihari. hehehehe. saya sih cuma bisa cengarcengir saja.
lagian, saya lebih sering dipanggil dengan nama panggung: Gone. lebih terkenal dengan nama itu ketimbang nama Angguni. balik lagi ke soal nama adalah doa. nah gimana saya bisa menjadi perempuan yang anggun kalau saya sendiri jarang dipanggil dengan nama Angguni? kan saya jadi ga didoain sama kalian semua yang manggil saya. hehehehe *caricarialasan



Pranandhita
kata papa lagi (ya iya, wong yang pilihin namanya si papa), Pranandhita itu berasal dari bahasa Sansekerta. prana dan dhita. prana artinya hati. dhita artinya bahagia. jadi ceritanya si papa berharap saya tumbuh menjadi anak yang membawa kebahagiaan untuk hati setiap orang. ceileee. kalo yang ini sih kayaknya berhasil doanya. saya seringkali dipuji karena lucu dan menghibur. hahahaha, didoain jadi badut pesta ulang tahun dong.


jadi kesimpulan ngawur saya untuk nama Giasinta Angguni Pranandhita adalah:
seorang perempuan (yang mestinya) anggun yang kelahirannya diharapkan membawa kebahagiaan di hati banyak orang tetapi malah tumbuh begajulan karena bete dilangkahin adeknya nikah duluan dan berakhir di biara.
oh tidak! AHAHAHAHAHAHA


tambahan:
saya juga punya nama krisma. tapi berbeda dengan nama baptis, nama krisma itu ga dipake seumur hidup. nah nama krisma saya adalah Theresia. setau saya (semoga saya nggak sotoy), santa Theresia tuh ga cuma satu. ada beberapa yang namanya Theresia. berhubung yang kasih nama krisma saya ketika itu adalah almarhum mbah uti, maka waktu itu saya tanya dong Theresia yang mana. kata mbah uti sih Theresia yang pendoa. nah loh. itu Theresia siapa ya. kayaknya sih Theresia Lisieux.
sekali lagi sodarasodara, nama itu adalah doa. dan kayaknya nama krisma Theresia ini lumayan jadi doa yang mujarab buat saya. beberapa teman pernah bilang bahwa nitip doa sama saya jaminan terkabulnya besar. makanya lumayan banyak tuh yang sering nitip saya doain. yang minta jodoh lah, yang minta dapet kerjaan lah, yang minta supaya sembuh lah. ini bukannya mau sombong loh ya. emang sih semuanya juga tetep aja Tuhan yang ngabulin. saya kan cuma bantuin nyampein aja ke Tuhan. dan Tuhan emang adil banget. yang dikabulin justru doa titipan. doa saya sendiri? hehehe, belum tentu dikabulin. kalo tiap kali berdoa, permintaan saya dikabulin, nanti saya jadi orang yang ga tau terima kasih, minta melulu sama Tuhan, sombong, dan bisa aja jadinya malah ngerasa lebih Tuhan daripada Tuhan sendiri. hiiii...amitamit. jangan sampai ah *ketokmejatigakali


yak sekian cerita tentang nama saya. sebenernya masih ada lagi namanama panggilan saya yang lain, seperti misalnya: kunil, gone, gondut, gon2, dan masih banyak lagi. semua nama panggilan itu artinya cuma satu: sayang. hehehe. iya dong, kalo sampe punya panggilan khusus buat saya berarti kalian sayang sama saya. hihihi.


kecupbasah

Tuesday, August 23, 2011

biasanya juga sepuluh rebu

tukang ojek di depan jalan salemba bluntas, yang deket rumah sakit carolus itu, memang udah lumayan akrab sama saya. hampir tiap pagi saya naik ojek dari Bluntas sampe tempat kerja saya di seberang Mesjid Agung Sunda Kelapa, Menteng.



saya selalu kasih sepuluh ribu untuk jarak yang yaaaa kirakira tiga kilo lah. dari pertama, ga pake nawar, langsung naik, dan begitu turun depan tempat kerja, saya langsung nyodorin lembaran sepuluh ribu. abangnya ga protes, saya pun senang. begitu terus hampir setiap hari kerja selama setahun terakhir ini.



kadangkadang, tapi ini memang sangat jarang, saya naik ojek dari depan 7-eleven Matraman. kalo dilihat secara logika, dari Matraman ke tempat kerja saya cenderung lebih dekat. lebih dekat 200 meter lah. harusnya sih tarif ojeknya bisa lebih murah. delapan ribu kek.



sayangnya itu cuma asumsi saya aja. para tukang ojek di depan 7-eleven ini justru lebih jual mahal. seperti yang terjadi di suatu hari jumat saat saya sudah sangat terlambat untuk ke kantor.


tukang ojek sombong: neng ojek neng

saya: *anggukangguk kasih kode kalo mau naik ojek

tukang ojek sombong: ke mana?

saya: mesjid sunda kelapa bang

tukang ojek sombong: lima belas ribu ya neng

saya: APAAA??? LIMA BELAS RIBUU?? *tak lupa dengan mata melotot macam sinetron

tukang ojek sombong: *tadinya udah mau make helm dan nyalain motornya, eh ga jadi garagara muka saya antagonis abis

saya: gak mau! sepuluh ribu! *tegas jutek nyebelin

tukang ojek sombong: kan macet neng

saya: EH BANG! TIAP HARI SAYA NAIK OJEK DARI SINI. TIAP HARI JUGA MACET. TAPI TIAP HARI JUGA SAYA BAYAR OJEKNYA SEPULUH RIBU *langsung menggonggong

tukang ojek sombong: *mulai males ngeladenin pemain sinetron

saya: *naikin alis sebelah sambil micingin mata

tukang ojek sombong: yaudah dua belas deh neng, dua belas

saya: jadi ga mau nih sepuluh ribu? yakin? *dengan nada dan mimik yang seakan berkata 'lo bakalan nyesel tujuh turunan kalo nggak mau ngangkut gue sebagai penumpang lo'

tukang ojek sombong: *buang muka ga mau ngeladenin

saya: huh! yaudah *ngeloyor pergi


Yes! saya menang. pokoknya saya ga bisa ditipu deh bang. jangan mentangmentang situ nongkrongnya depan 7-eleven terus bisa naikin tarif ojek sembarangan deh. weeekkk!!! xP

Monday, August 22, 2011

bekerja supaya Indonesia bisa makan


Anak ini namanya Sheila. Salah satu murid saya di Wonderful Planet. Umurnya baru tiga tahun lebih dikit. Tahun lalu, Sheila jadi murid saya di kelas Bintang. Sekarang, Sheila tidak duduk di kelas saya lagi, tetapi di kelas Matahari. Hari ini saya sempat ngobrolngobrol sama Sheila ketika kegiatan bermain bebas di luar.


Saya dan Sheila ngobrol di atas perosotan. Saat itu saya menemani Sheila yang ingin melihat motor dan mobil pak polisi yang lewat depan sekolah kami. Kebetulan letak sekolah kami berdekatan dengan rumah dinas pak wapres. Jadi hiburan muridmurid saya setiap pagi adalah melihat dari atas perosotan iringiringan mobil pak wapres yang akan berangkat kerja. Dan adegan yang paling disukai oleh muridmurid adalah ketika motor dan mobil polisi memblokade jalan. Mereka bisa dadahdadah sama pak polisi yang kebetulan berhenti tepat di depan sekolah kami. Tetapi begitu mobil pak wapres lewat, muridmurid saya kurang tertarik dan langsung meluncur turun. Hehehe, pak polisinya lebih terkenal daripada pak wapres.


Tetapi hari ini berbeda. Sheila tampaknya tertarik dengan mobil plat RI 2 yang melintas setelah pak polisi mengamankan arus kendaraan. Sheila tidak langsung meluncur turun ke bawah tetapi memperhatikan iringiringan mobil pak wapres sampai mereka hilang dari pandangan. Dan selama iringiringan itulah percakapan ini berlangsung.


Sheila: itu mobil siapa?

Bu Anggun: itu mobil yang hitam punya bapak wakil presiden

Sheila: ooo...punya pak presiden (mungkin terlalu sulit untuk mengucapkan dan memahami kata 'wakil')

Bu Anggun: bukan pak presiden. bapak wakil presiden (gurunya o'on nih. logika anak tiga tahun kan belom nyampe)

Sheila: iya. punya pak presiden kan? (keukeuh) Emang pak presiden mau ke mana?

Bu Anggun: mau pergi ke istana. mau kerja

Sheila: biar dapet uang ya?

Bu Anggun: iya betul (berusaha mengikuti alur dan logika anak tiga tahun)

Sheila: uangnya nanti buat siapa?

Bu Anggun: hm... buat.... buat Indonesia (jangan diketawain, soalnya saya bingung mesti jawab apa)

Sheila: ooo... buat Indonesia. kalo pak presiden nggak kerja gimana?

Bu Anggun: ya jadi nggak dapet uang dong

Sheila: kalo nggak dapet uang, nanti Indonesianyaaa.... heeemmm..... (dia memasang mimik muka sedih)

Bu Anggun: Indonesianya kenapa? heeemmm itu maksudnya apa?

Sheila: nanti Indonesianya nggak bisa makan!


Jawaban Sheila berhasil membuat saya tertegun beberapa saat. Sampai akhirnya Sheila menarik tangan saya dan mengajak untuk meluncur turun.



Aaaahhh...logika berpikir anak tiga tahun kadang memang suka lompatlompat. tapi jawabanjawaban yang mereka berikan sukses bikin saya terharu campur kagum :) :) :)


Dan sambil meluncur turun melalui perosotan, saya berdoa dalam hati: semoga Sheila besok beneran jadi presiden Indonesia. yang bekerja dengan baik dan sungguhsungguh supaya Indonesia bisa makan.


MERDEKAAAA!!!!

Monday, August 15, 2011

selamat satu tahun

sudah setahun berlalu dari sejak kejadian itu. kejadian yang membuat hati saya menjadi serpihan. kejadian yang menyebabkan saya terpaksa kehilangan dua orang teman baik. kejadian yang mendewasakan saya lewat pengalaman dikecewakan dan memaafkan. kejadian yang akhirnya membuat saya menjadi lebih dekat dengan Tuhan.


perjalanan setahun ini tentu saja tidak mudah dilalui. mengumpulkan serpihanserpihan hati, merekatkannya satu per satu, menyembuhkan setiap luka, berusaha menghilangkan bekas lecetnya, dan masih banyak lagi yang harus dilakukan demi mengembalikan si hati ke bentuk semula. belum lagi meredam semua perasaan negatif: marah, sakit hati, kecewa, benci, bersalah, maupun keinginan menyiksa diri sendiri.


beruntungnya, saya tidak sendirian melalui ini semua. ada orangorang baik hati yang dikirimkan Tuhan untuk menemani saya. dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka semua.
- KOD (Keluarga Otak Dengkul) : Ayah Febri, Mama Vic, Tante Dian, dan Tante Wuri
- permihun girls: Rere, Melita, dan Widha
- guruguru di Wonderful Planet yang setia menghibur: BuFeli, BuMeta, BuRian, BuMaya, BuLany
- muridmurid Wonderful Planet yang senyuman dan celotehannya secara ajaib membantu proses penyembuhan si hati
- para pendengar setia racauanku: Miss Maria, Komang, Didi, Imel, dan masih banyaaaaaakkkkk lagi.
entah apa jadinya saya tanpa kalian semua. pingin kecup kalian semua satusatu :*


mungkin bukan hari ini tepatnya satu tahun kejadian itu. tapi baru hari ini saya menyempatkan diri untuk menengok ke belakang. dan itulah yang bikin saya jadi lumayan sendu hari ini. entah kenapa ada perasaaan haru yang bercampur rindu saat saya sedang kilas balik. bukan, bukan rindu disakiti lagi seperti tahun lalu. bukan juga rindu dengan dua tokoh dalam peristiwa tahun lalu. entah rindu ini jenis rindu yang mana. rindu campur haru jadi sendu.


upacara mengenang satu tahun perjalanan saya tidak akan semudah ini tanpa adanya bantuan teknologi bernama internet. saya membukabuka status google buzz, twitter, maupun membaca ulang setiap postingan dalam blog ini. ya, blog ini lahir karena adanya peristiwa tahun lalu itu. saya sudah terlalu bingung ingin 'menyampah' di mana lagi dan dengan cara apalagi. makanya blog ini lahir demi menampung setiap 'muntahan' pikiran saya.


eh berarti umur blog ini sudah setahun dong (selamat ulang tahuuuunnn *taburkonfeti). peristiwa itu memang membuat saya menjadi rajin menulis. menulis karena patah hati kadangkadang membuat tulisannya jadi semakin bagus. meski rasanya malu kalau blog ini sampai dibaca banyak orang.




setahun ini memang ajaib. rasa perih dan ngilunya sudah banyak berkurang meski bekas lukanya masih terlihat. tapi saya bersyukur karena pernah mengalami semua ini. dan saya ingin mengucapkan selamat satu tahun pada diri saya sendiri :D



Thursday, August 11, 2011

dibuang (sayang)

mari kita buang halhal yang tidak kita perlukan
begitu ujarmu dulu
pada perempuan yang pernah jadi sahabatku
dan tibatiba aku sudah bukan lagi temanmu


sakit hati karena merasa tersisihkan
aku pun ikutikutan membuang perempuan itu
tidak ada lagi hubungan
antara aku denganmu maupun dengannya


tidak hanya kubuang
semua akses komunikasi kuhadang
dan kita bukan lagi kawan
baik di dunia nyata maupun maya


mari kita anggap permusuhan ini sudah sampai akhir
karena aku yang sedang tertawa belakangan
melihatmu diisolir ke seberang sana
aku yakin siapa yang jadi pemenangnya


*melambaikan tangan sambil tersenyum puas

Monday, June 27, 2011

seperti masak mi instan, doa saya dijawab dengan cepat :)

Minggu 26 Juni 2011

Tuhan, malam ini aku berdoa secara khusus untuk temanteman maGis yang sedang bergulat membuat pilihan. Aku tahu harusnya aku tidak meminta agar mereka memilih untuk ikut. Aku tahu harusnya live in bukanlah tujuan akhir dari maGis melainkan hanya sarana untuk mengenalMu lebih dekat, mencintaiMu lebih dalam. Namun aku tidak dapat menutupi kesedihanku manakala mendengar kebimbangan temantemanku ketika memilih, dan juga kekecewaanku sebagai panitia yang telah mempersiapkan semuanya. Semoga roh kudusMu turun atas mereka. Semoga mereka bisa lepas bebas. Semoga mereka bisa menimbang dengan bijak. Semoga hanya kehendakMu sajalah yang benarbenar terlaksana. Amin

Malam itu setelah berdoa, saya tidak bisa memejamkan mata. Saya benarbenar kepikiran dengan mereka yang masih terus bimbang dan tidak dapat memutuskan. Saya mengirimkan sms kepada salah satu dari mereka. Namanya Meltari. Begini isi smsnya:

Aku tau pas tadi Moncil telpon kamu kan emang kami pas lagi rapat. Mel, inget yang diajarin di maGis tentang discernment. Kamu timbang sendiri, mana yang sarana, mana yang tujuan. Sekiranya itu memberatkan, ya silakan lepaskan. Lepas bebas, Mel. Masih ingat kan?
Kami menghargai keputusanmu. Dan kami menghargai karena kamu sudah berani bikin keputusan yang kamu rasa tepat untukmu. Daripada kamu ikut live in dalam kondisi nggak fokus. Inget juga bahwa bukan cuma badan kamu, kehadiranmu secara fisik yang dibutuhkan di tempat live in, tapi kami berharap kamu sungguh2 menyadari keberadaanmu di tempat live in nanti, di sana dan pada saat itu.
Dan kurasa kalo memang itu semua memberatkanmu, ya sudah ditinggalkan.
Maaf ya Mel kalo kesannya menggurui. Semangat, sayang

Ternyata sms tadi diforward kepada teman lain - Angel - yang kebetulan menghadapi kebimbangan yang sama. Mereka berdua berterima kasih dan mengatakan akan merenungi semuanya malam itu. Setidaknya saya bisa sedikit lega.



-------------------------------------------------------------------------------------------------



Senin, 27 Juli 2011
Jam makan siang

Moncil: emang sepertinya nggak mungkin ya kalo mereka mau ijin satu hari untuk ke kantor

Saya: iya ncil, kita harus tegas. Kalau mau ya ayo, kalo setengahsetengah ya mending nggak usah sama sekali. Aku sih udah bilang ke Meltari bahwa dia harus bisa menimbang mana yang tujuan, mana yang sarana. Live in kan cuma sarana ya Ncil.

Moncil: iya bener. tapi gimana ya, gue ngerasa sedih aja, kok kesannya gue menghalanghalangi orang yang niat mau live in. Kok kesannya gue mempersulit mereka. Padahal mereka udah niat banget mau live in, eh gue ga bolehin garagara ijin satu hari itu

Saya: tapi Ncil, kalo Meltari atau Angel ga ikut live in, mereka tetep anak maGis, mereka tetep temen gue. gue tetep sayang sama mereka. justru di situ letak maGis nya, ketika mereka bisa menantang diri mereka sendiri untuk membedakan mana yang sarana mana yang tujuan. Kan live in cuma sarana. Biar mereka bisa belajar lepas bebas juga. Kalo live in terasa memberatkan ya dilepaskan. Toh kita pengennya mereka kan fokus ketika live in. ga mikirin kerjaan atau halhal lain.

Moncil: iya cowok gue juga bilang gitu. yang namanya anak maGis ya ga bisa setengahsetengah, harus militan. kalo iya, ya yang total. kalo setengahsetangah mending ga usah sama sekali. kata cowok gue, kalo gue kasih excuse ke mereka, mending kita gausah pake nama maGis sekalian. tapi devosi kepada Santo Ignatius.

Saya: hahahaha, bener juga. dituntut jadi anak maGis yang militan. (hening, merenung)

Moncil: ..... (ikutan merenung)

Saya: ayo Ncil, semangat! udah H min 1. kita bawa mereka dalam doa ya.

Moncil: iya Gone, dari semalem aku juga doain mereka. Trims ya Gone udah coba bantu jelasin ke Meltari dan Angel.

Saya: samasama Ncil. maGis militan! hahahahahaha

Setelah pembicaraan itu, kami berpisah. Saya kembali ke tempat les, dan Moncil kembali ke kantor. Saya mencoba merenungi semua pembicaraan tadi. Menjadi maGis yang militan. Kok kesannya mengerikan ya? Tapi mungkin itu yang dicari. Saya berjalan gontai menuju gedung Sentra Mulia (tempat saya les) sambil terus berdoa dalam hati, mendoakan temanteman yang masih dalam kebimbangan. Berulangulang saya mengucapkan: biarlah hanya kehendakMu saja yang terlaksana ya Tuhan. Aku hanya bisa berserah.


Tepat ketika kaki saya melangkah memasuki gedung Sentra Mulia, sebuah pesan singkat masuk. Dari Angel.

Gue bisa ga masuk kerja Gon, tapi mesti ada alesannya. Gue mau bilang sakit dan mau kasih surat dokter. Ada yang bisa kasih solusi?

Sambil lompatlompat kegirangan, sms tadi saya teruskan ke Moncil. Saya ga berhenti tersenyum membacanya. Bahkan saya menulis di twitter: Moncil, kayaknya Tuhan Yesus suka masak indomie deh. Doa kita aja dijawabnya instan kayak masak mi yang 3 menit udah mateng.
Dan Moncil membalas: iya mungkin sinyal doa kita lagi kuat. Seneng banget deh Gone.


Perasaan lega menyeruak memenuhi rongga dada. Saya girang bukan main. Saya mengikuti sesi les hari itu sambil senyumsenyum. Malamnya setelah les, lagilagi Tuhan menjawab doa saya, doa Moncil, doa kami semua, dengan cara yang ajaib. Kali ini sms dari Meltari.

Aku ikut! Dapet freepass all access dari Papa Jesus lewat seniorku yang kasih kabar baik. Tapi 2 hari ini mesti berjibaku dengan segala kerjaan. Doain kelar semua ya. Thank you!


Dua kali! Dua kali doa saya dikabulkan Tuhan. Saya tidak bisa menutupi kegembiraan saya. Bahkan terselip perasaan haru yang mendalam. Airmata saya pun meluncur dengan sukses. Saya menangis di halte depan Pasar Festival yang tentu saja disaksikan oleh banyak orang. Hampir setengah jam saya duduk di halte sambil berlinangan airmata. Saya mensyukuri kebaikan Tuhan, mencecapcecap rasa bahagia, dan mengingat kembali semua peristiwa sejak rapat minggu siang hingga hari itu.



*tulisan ini dipersembahkan untuk temanteman maGis Jakarta 2011 yang sudah berani membuat keputusan :)

Friday, June 24, 2011

seperti teflon

baru kemarin saya bercerita pada salah seorang sahabat saya bahwa saya akan mengambil resiko dari keputusan yang saya buat. saya memutuskan untuk menyukai seseorang. keputusan ini membutuhkan komitmen. dan komitmen ini memiliki resiko.

"I'll take the risk," begitu yang saya katakan pada sesi curhat kemarin. Sahabat saya mendukung. Dan saya tersenyum puas.


Dan, hanya berselang satu hari sejak saya menetapkan hati untuk mengambil setiap resiko yang ada, ternyata hari ini si resiko muncul dengan sendirinya di depan muka saya. orang itu menyukai perempuan lain.


logikanya, saya akan sedih dan patah hati. tapi ternyata tidak. hari ini justru saya bisa tersenyum. saya sudah menyiapkan diri untuk setiap resiko, termasuk resiko patah hati. dan batin saya pun sudah disiapkan untuk hal ini.


saya bersyukur karena saya jatuh (cinta) pelanpelan. saya bersyukur telah mempelajari sikap lepas bebas sehingga untuk perasaan patah hati pun, saya bisa lepas bebas. saya juga bersyukur karena tidak butuh waktu terlalu lama hingga si resiko datang dengan sendirinya.


semoga saya bisa terus menjaga batin saya seperti teflon. tidak ada kelekatan dengan apapun. tidak ada yang menempel. semua lepas bebas :)

Sunday, June 19, 2011

jatuh pelanpelan

saya mencoba menikmati perasaan ini. sedikit sedikit muncul. bikin senyum senyum senang. ditambah degdegan. berawal dari kagum. atau malah dari perasaan terharu karena kebaikan hati. entahlah. saya sendiri masih sulit memilahmilah.


yang pasti saya ingin mensyukuri perasaan campur aduk ini. kalau nanti pada prosesnya perasaan ini jadinya hilang, saya tetap ingin merayakannya karena pernah memiliki perasaan ini. kalau nanti perasaan ini tumbuh kian besar hingga saya tak lagi sanggup menyimpannya sendirian, saya tetap ingin mensyukuri saatsaat si perasaan itu tumbuh sedikit demi sedikit.


selamat jatuh (cinta) pelanpelan, Gon!
:)

Wednesday, June 01, 2011

selalu miris kalo bagi rapot :(

Dua hari ini di Wonderful Planet ada pembagian Laporan Perkembangan. Semacam rapot. Orangtua murid diminta hadir sesuai jadwal. Masingmasing jamnya bedabeda. Biar ga perlu nunggu giliran terlalu lama. Apalagi jadwal pertemuannya di hari kerja.



Hampir semua orangtua sibuk bekerja, baik ayah maupun ibunya. Hanya beberapa yang ibu rumah tangga. Di selasela kesibukan, mereka masih menyempatkan diri untuk datang dan berbincang dengan guru tentang perkembangan anak mereka. Saya sangat menghargai itu. Sungguh.



Tapi ada beberapa orangtua yang begitu sibuknya dengan karir mereka sehingga tidak sempat hadir atau bahkan lupa bahwa mereka seharusnya datang ke sekolah.



Ada satu anak yang ibunya dokter spesialis dan bapaknya sedang kuliah lagi sambil bekerja. Hari itu seharusnya si anak libur dan hanya orangtuanya yang datang untuk pembagian Laporan Perkembangan. Namun ayah maupun ibunya tidak hadir. Si anak tetap datang ke sekolah dengan si bibik. Padahal surat pemberitahuan yang berisi jadwal pembagian Laporan Perkembangan sudah dibagikan. Sms untuk mengingatkan pun sudah dikirimkan. Akhirnya pihak sekolah menelepon orangtuanya. Si ayah akhirnya datang sambil meminta maaf karena datang terlambat dan tidak memakai baju yang rapi.


Buat saya, baju rapi ataupun kaos dengan sendal jepit bukan masalahnya. Datang terlambat pun masih bisa ditolerir. Tapi kalau surat pemberitahuan tidak dibaca, kalau sampai lupa bahwa hari itu jadwal bagi rapot, kalau sampai harus diingatkan oleh pihak sekolah, rasanya kok ga ada perhatiannya sama sekali. Saya jadi ingin menangis. Memangnya ga pengen ya mengetahui perkembangan anak sendiri? Saya saja sebagai guru begitu antusias melaporkan perkembangan anakanak mereka.



Cerita lain lagi, ada orangtua yang dijadwalkan untuk datang hari Selasa pagi. Sampai siang tidak ada kabar. Lagilagi pihak sekolah menelepon. Dan si ibu meminta diganti jadwalnya menjadi hari Rabu. Lalu sesuai jadwal, si ibu datang pada hari Rabu. Ternyata, si anak nantinya tidak akan melanjutkan di sekolah Wonderful Planet ini. Padahal si anak begitu bahagia bersekolah di sini. Meski rumahnya jauh dari sekolah, si anak begitu menikmati perjalanan menuju sekolah. Lalu kenapa harus pindah? Awalnya kami guruguru mengira si anak terlalu lelah dengan perjalanan jauh. Tapi si ibu bilang: wah karena harus nganter sekolah dulu, saya jadi telat terus masuk kerja.


Mengejar karier sih sahsah saja buat siapapun. Tapi bukan berarti anak jadi dinomersekiankan. Jangan cuma mau bikinnya aja, tapi abis itu nggak bertanggung jawab mengurusnya.



Kalau boleh rasanya pengen deh saya bawa pulang muridmurid saya yang ditelantarin sama orangtuanya. Sini buat saya aja, biar nanti saya urus, saya rawat, saya didik.

Thursday, May 26, 2011

tight money policy

ceritanya lagi berhemat gilagilaan. mau nabung. walau pada akhirnya tabungannya nanti digunakan untuk hurahura.


saya kenal konsep menabung. tapi tidak pernah mempraktekkannya. duit gaji sebulan seringkali habis begitu saja. dan seringnya habis untuk nonton pertunjukkan teater, nonton festival film, beli buku, beli kertaskertas dan perintilanperintilan macemmacem, beli barangbarang buatan tangan, haaaahhh pokoknya saya nggak pernah punya simpanan untuk jagajaga.


sekarang saya mau mencoba berhemat. dan motivasi saya untuk menabung karena saya pengen jalanjalan tahun depan. saya sudah beli tiket murah. dan untuk membayar tiket tersebut, saya harus bersusah payah dahulu.

ini nih beberapa hal yang saya lakukan dalam rangka mengencangkan ikat pinggang:
1. nebeng atau jalan kaki
setiap berangkat kerja, saya selalu nebeng tetangga saya sampe salemba. tapi dia berangkatnya pagipagi sekali. jadi saya masih punya cukup waktu untuk jalan kaki dari salemba sampe menteng. ga keluar ongkos plus badan jadi sehat. nah kalau pulangnya, saya nebeng sama bu kepsek. kebetulan rumah bu kepsek deket sama rumah saya. saya tinggal duduk manis di mobil bu kepsek. kemudian sesampainya di rumah bu kepsek, saya telepon mama dan minta dijemput pakai motor. benerbener ga keluar ongkos kan?


2. mengganti pilihan tempat nongkrong
kadangkadang sepulang mengajar, saya masih memiliki kegiatan lain, entah rapat, entah bertemu teman, entah olahraga sore, entah latihan koor. berhubung jam kerja saya selesai pada pukul dua, saya seringkali nongkrong di suatu tempat untuk menghabiskan waktu. kadang di convenience store yang lagi hip banget di jakarta. kadang di warung kopi gaul. kadang di tempat makan sushi. kadang di toko donat. dan tentu saja semua itu menghabiskan uang yang tidak sedikit jumlahnya.
sekarang, jika saya harus menunggu sekian jam sebelum memulai aktivitas lain, pilihan tempat nongkrong saya adalah:
  • sekolah --> ada wi-fi nya, adem, dan masih bisa nyicil kerjaan sembari nunggu
  • toko buku --> asal nggak tergiur untuk membeli, lumayan banget numpang baca di sini
  • taman --> deket sekolah kebetulan ada taman yang lumayan menyenangkan untuk dijadikan tempat nongkrong. bisa sambil jogging, sambil baca buku, atau sambil ngasih makan burung
  • perpustakaan umum --> pilihan yang ini sih sebenarnya belum pernah dicoba karena saya juga baru tau dari Widha kalau ada perpustakaan umum yang homey di dekat sekolahan

3. pilahpilih nonton pertunjukkan
saya doyan banget nonton teater, pementasan tari, festival film, wayang orang, dan macemmacem pertunjukkan lainnya. kadang duit gaji saya ludes cuma untuk membeli tikettiket yang kadang harga satuannya lumayan buat makan seminggu. tapi sekarang saya mau pilahpilih ah kalau nonton pertunjukkan. kalau emang teaternya sudah punya nama, baru saya akan tonton. atau kalau festival filmnya gratisan, baru saya berjuang ngantri tiket. masih ada satu cara lagi: caricari gratisan. manfaatin jaringan pertemanan dan koneksi. colekcolek dikit, lumayan banget kalau bisa dapet free pass. hihihihi


4. jangan 'murahan'
saya ini termasuk murahan kalo diajak jalan. diajak nonton di sini, mau. diajak makan di sana, ayo. diajak nongkrong di situ, boleh. padahal nonton di sini, makan di sana, dan nongkrong di situ tentunya nggak gratis. tetep keluar duit, yah minimal buat transport lah. nah mulai sekarang sepertinya harus dipikir ulang kalo ada yang nelpon ngajak pergi. agak sulit sih, apalagi saya sulit untuk bilang tidak. ckk, murah sekali kamu, Gon :P


5. stop beli perintilan
siapa coba yang tidak tergoda liat barangbarang buatan tangan alias handmade? kalau lagi blogwalking, saya pasti gatel pengen beli ini, pengen pesen itu, pengen minta dibuatin sesuatu. barangbarang lucu itu seringkali saya beli ya karena lapar mata belaka. sebenernya nggak butuh tapi jadi dibuatbuat alasan untuk membeli barangbarang itu. "kayaknya pouch hp aku udah rusak deh, jadi butuh yang baru". "aduh aku butuh kaos merah lucu itu untuk acara 17-an di sekolah". dan berbagai macam alasan lain menjadi pembenaran untuk belanja barangbarang buatan tangan. fiuh, untuk sekarang tampaknya harus puasa dulu.
eits, nggak cuma barangbarang handmade, tetapi juga segala macam perintilan seperti: kertas, kertas kado, kaos kaki, karton, benang, kancing, pita, gunting, spidol, manikmanik, dan semua benda yang warnawarni.


6. cari pacar
hahahahaha, ini juga salah satu langkah penghematan. eh tunggu dulu, bukannya saya matre ya. kan saya nggak nyari pacar yang punya mobil atau motor, atau yang rela selalu bayarin saya tiap kali makan dan nonton. saya nyari pacar yang mau nemenin pulang malemmalem kalau saya ada rapat. kehidupan di Jakarta memang sungguh keras. saya yang (sok) jagoan ini kadangkadang sering ciut juga kalau harus pulang malam naik angkot sendirian. terpaksa saya merelakan lembaran warna biru untuk bayar ongkos naik taksi. sekali dua kali sih nggak apaapa. tapi saya kan lumayan sering pulang larut malam (ya ampun, ibu guru TK macam apa yang sering pulang larut malam??mungkin ibu guru yang merangkap Cinderella, hehehe). lamalama ya bangkrut juga. makanya punya pacar bisa jadi salah satu langkah penghematan. ihiy! :D



sampai saat ini sih saya baru kepikiran segitu dulu. apakah kamu punya saran lain lagi? :)

Monday, May 23, 2011

hati saya meleleh

saya memang orang yang gampang terharu. ada yang ngasih tempat duduk di Transjakarta, saya terharu. Ngicipin makanan enak, saya terharu. Disapa selamat pagi sama pemulung di deket kantor, saya terharu.



apalagi kalo dipuji kayak gini. nama saya disebutsebut di blognya Mbak Sari dari Ammi-Abi. padahal saya dan Mbak Sari belum pernah bertemu loh. saya menemukan blog Ammi-Abi ketika sedang blogwalking. isi blognya seru, banyak barang warnawarni lucu. saat itu sudah bisa dipastikan: saya terharu.


terima kasih ya Mbak Sari, sudah berhasil bikin hati saya meleleh :)

Tuesday, May 17, 2011

selamat datang, Mbak Cedar

Akhir Februari kemarin Mas Ello (handphone Sony Ericsson K530i milik saya) ngumpet. Padahal Mas Ello baru aja ulang tahun yang ketiga. Waktu Mas Ello ngumpet, saya berpikir: ah paling sebentar lagi dia nongol.


Memang sudah ada beberapa kejadian di mana Mas Ello ngumpet. Tertinggal di tempat kerja, jatuh di kursi mobil teman, tergeletak di meja kantin begitu saja. Tapi Mas Ello selalu tau ke mana harus pulang. Selama tiga tahun, saya selalu berjodoh dengan Mas Ello.


Tapi kali ini, Mas Ello ngumpetnya kelamaan. Saya udah nungguin dia pulang selama tiga bulan ini. Mungkin Mas Ello beneran ngambek. Ngambek karena lelah dieksploitasi terusterusan oleh pemiliknya.


Sekarang setelah tiga bulan, akhirnya saya mulai bisa ngerelain Mas Ello. Mungkin sekarang kamu sudah bahagia dengan pemilik barumu. Meski begitu, kamu tetap selalu di hati.





Setelah tiga bulan merasa digantungin sama Mas Ello, akhirnya saya memutuskan untuk move on pada suatu hari. Saya mencoba mencaricari siapa pengganti yang tepat buat Mas Ello. Ah, kamu emang tak akan terganti, Mas. Tiap kali mencari penggantimu, yang ada aku malah sedih dan kangen sama kamu.


Tapi hidup saya harus terus berlanjut, ada atau tidak ada dirimu, Mas. Jadi akhirnya hari ini saya bisa mengucapkan selamat datang kepada Mbak Cedar. Semoga dia bisa mempermudah hidupku ke depannya.




Mbak Cedar lagi tidur tengkurep





Mbak Cedar lagi bobo telentang pake selimut





Aku dan Mbak Cedar :)

Wednesday, May 11, 2011

Cemprut Bagibagi Hadiah

Kemaren saya di-mention di twitter sama Mbak Dita alias Cemprut. Katanya: ada yang lucu buat yang luculucu. Wah ada apa lagi nih, pikir saya ketika itu. Saya langsung semangat membuka blog nya Mbak Dita.

Sejak pertama kali kenal, saya langsung mengidolakan Mbak Dita dan karyakaryanya. luculucu. bikin gemes. bikin pengen punya semua. dan Mbak Dita selalu punya sesuatu yang baru yang bikin saya rajin ngecek blognya setiap minggu.


Dan ternyata, MBAK DITA BAGIBAGI HADIAH!!! (ah maaf saya terpaksa menjerit! saya girang banget. sungguh!)


Kalau kamu juga tertarik pengen dapet hadiah dari Mbak Dita, silakan buka ini. atau klik di button yang ada di sebelah kiri halaman blog saya, tepatnya di bawah profil si juru cerita. yak betul, yang judulnya ikutan yuk!


Hadiahnya gak cuma satu, tapi ada empat.










Pertamatama yang harus dilakukan adalah mengerjakan apa yang diminta sama Mbak Dita. hihihihi, udah kayak Ujian Nasional ya. tapi tenang aja. mudah kok.


Semoga dengan sedikit keberuntungan, saya bisa menang. Soalnya saya sama sekali belum pernah menang undian atau doorprize atau sayembara. Makanya saya penasaran ingin mencoba peruntungan saya kali ini.


Selamat mencoba, kawan!

Wednesday, March 09, 2011

kehilangan

Saya mengalami beberapa peristiwa kehilangan dalam waktu yang berdekatan. Pertama kehilangan kartu ATM yang berujung pada hilangnya seluruh isi rekening saya. Gaji saya satu bulan lenyap tak berbekas (eh ada sisa 61 ribu sih. Buat yang ngambil, makasih ya udah disisain :D ). Kedua kehilangan handphone. Semua peristiwa tersebut terjadi karena kecerobohan saya. Dalam suatu kepanitiaan, rekening saya sempat digunakan untuk menyimpan uang dari acara tersebut. Saya sempat mempercayakan kartu dan PIN saya pada tiga orang dalam kepanitiaan tersebut. Saya ceroboh karena mungkin saja ada orang lain lagi yang ikut mendengar saat saya membisikkan PIN saya. Saya ceroboh karena tidak menyimpan dengan benar kartu ATM saya setelah dikembalikan oleh teman saya. Sedangkan untuk urusan handphone, saya ceroboh karena tidak mengecek kembali barangbarang saya saat akan turun dari mobil teman.


Kehilangan seluruh gaji saya selama sebulan tentu membuat saya bangkrut untuk sebulan ke depan. Kehilangan handphone membuat saya menjadi sulit untuk dihubungi. Tetapi apakah ada perasaan menyesal?


Tidak. Tidak sedikitpun.


Sedih? Mungkin iya, sedikit sedih.


Bukan sedih karena memikirkan nasib saya sebulan ke depan. Bukan sedih karena handphone yang hilang adalah handphone kesayangan yang sudah tiga tahun menemani.


Sedih melihat reaksi spontan orangorang terdekat saya, orangorang yang paling saya sayangi. Mereka marah dan menuduh tiga teman saya yang mengetahui PIN ATM saya. Ya saya tahu. Ini karena mereka sangat mencintai saya. Dan reaksi spontan mereka adalah bentuk kepedulian mereka terhadap saya.


Tapi sedikitpun tak pernah terlintas di benak saya untuk menyalahkan tiga teman saya. Saya sangat mempercayai mereka bertiga. Dan saya tahu kemampuan finansial mereka. Saya yakin mereka bertiga tidak sudi repotrepot berbuat dosa mengambil gaji satu bulan seorang guru preschool yang tidak seberapa. Kalau memang ada yang harus disalahkan, tentu saja orangnya adalah saya.




Saya berusaha merefleksikan semua peristiwa kehilangan tersebut. Mungkin Tuhan ingin agar saya belajar melepaskan keterikatan pada halhal duniawi. Keterikatan saya pada handphone saya sangat besar. Apalagi umur si handphone sudah tiga tahun. Saya hampir tidak bisa lepas dari si handphone barang sekejap. Seperti ada lemnya, si handphone terus melekat di tangan saya.


Mungkin Tuhan juga ingin saya lebih menghargai setiap rupiah yang saya hasilkan dari keringat saya untuk halhal yang lebih berguna. Mungkin memang orang yang mengambil lebih membutuhkan uang tersebut.


Dan karena semua peristiwa itu terjadi tepat sebelum Rabu Abu, saya jadi menyadari sesuatu. Mungkin Tuhan ingin agar saya memasuki masa pra Paskah dengan lebih sungguh. Mungkin Tuhan ingin agar saya benarbenar menghayati masa pertobatan ini. Tanpa handphone, tanpa uang, mungkin masa pra Paskah saya kali ini akan benarbenar berbeda.



Saya mensyukuri sesuatu atas peristiwa kehilangan ini. Saya bersyukur, meski saya kehilangan handphone dan uang, tetapi saya tidak kehilangan kepercayaan, tidak kehilangan iman akan Tuhan. Saya percaya rejeki setiap orang diatur sama Tuhan. Bagaimana saya bisa bertahan hidup selama satu bulan ke depan, saya pasrahkan pada Tuhan. Burung pipit yang kecil aja dikasihi Tuhan. Apalagi saya yang gendut ini, hehehehe, Tuhan pasti tidak akan melewatkan saya begitu saja.



Selamat Rabu Abu, kawan. Selamat berpantang dan berpuasa. Selamat menjalani masa pertobatan ini.


Thursday, March 03, 2011

semut diabetes

kamu mungkin tidak sadar kalau mulutmu manis. bahkan terlalu manis. entah siapa saja yang mulai terkena jerat manismu itu.

kamu mungkin tidak sadar kalau mulutmu manis. bahkan terlalu manis. entah sejak kapan kamu pandai bermulut manis.

kamu mungkin tidak sadar kalau mulutmu manis. bahkan terlalu manis. mungkin sampai nanti ketika kamu dirubung semut.

kamu mungkin tidak sadar kalau mulutmu manis. bahkan terlalu manis. mungkin saat ini semutnya baru satu. aku.

tapi aku tidak mau jadi semut yang diabetes. semut diabetes yang mencecap semua rasa manis dari mulutmu. melumatnya bulatbulat. tanpa pilahpilih.
semut diabetes menghisap manismu pelanpelan. sedikitsedikit. sampai akhirnya kecanduan. dan diabetesnya tidak dapat disembuhkan.



jadi mulai sekarang aku akan diet gula. terutama gulagula yang berasal dari kamu :)

Wednesday, February 09, 2011

hari ini si jantung terjun bebas...

Farrel kepleset mainan mobilmobilan. bibirnya kepentok parket ruang gym. darahnya ngucur. Farrel nya nangis. Bu Anggunnya pucet.



Al Fatih badannya kejepit lubang di sandaran kursi. pas banget di tengahtengah. ga bisa maju ga bisa mundur ga bisa keluar. Al Fatih nya mulai nangis kesakitan. Bu Anggun nya berusaha tenang sambil memotivasi Al untuk keluar pelanpelan. lima menit pertama Bu Anggun ngomongnya sabar banget. sampai sepuluh menit ga bisa keluar, mulai jerit minta tolong Pak Amin.





jantung Bu Anggun rasanya jatuh ke dengkul. dengkulnya sampe lemes banget. panik. bingung. kasian. sedih. lengkap.


jangan anehaneh lagi ya anakanakku sayang. Bu Anggun ga kuat liat kalian berdarah atau kesakitan atau menangis.





PS: ternyata garagara tulisan saya ini, jantung saya kembali terjun bebas untuk ketiga kalinya. ya, kamu pasti tahu bahwa kamu adalah orang yang saya maksud. meski urusan terjun bebas yang ketiga ini tidak berkaitan dengan muridmurid saya.

Tuesday, January 18, 2011

beginilah cara berdoa favorit saya...

...dengan berjalan kaki selama 45 menit di pagi hari


tidak hanya berjalan kaki biasa, tetapi saya membayangkan berjalan kaki bersama Tuhan. berjalan sambil mengobrol tentu saja membuat perjalanan tidak terasa berat. dan teman mengobrol saya setiap pagi adalah Tuhan.


selama 45 menit itu saya bebas menceritakan semua yang saya rasakan pada si teman mengobrol saya ini. kadang dimulai dengan examen conscientiae, pemeriksaan batin untuk melihat kembali apa saja yang sudah saya lakukan di hari sebelumnya. kadang hanya ngobrol ngalor ngidul layaknya sedang meracau dengan gank Permihun.


berdoa semacam ini terasa istimewa. saya tak perlu mengatur katakata supaya terdengar indah seperti ketika berdoa biasa. tidak ada ritual untuk membuat tanda salib sebelum memulai doa atau menutupnya dengan Bapa Kami. semua mengalir begitu saja.


cara berdoa seperti ini membuat saya merasa lebih dekat dengan Tuhan. tidak lagi berjarak, tidak lagi memandang Tuhan sebagai sesuatu yang jauh tak tergapai. begitu dekat seperti sepasang sahabat.


45 menit, setiap pagi, setiap hari. jalan kaki, ngobrol sama Tuhan, berdoa.




*merasa begitu bersyukur karena punya 45 menit setiap pagi untuk jalan kaki dari salemba sampai menteng
 

(c)2009 racauan si tukang cerita. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger