Wednesday, September 26, 2012

sembilan kali hari Selasa

Hampir semua mungkin sudah tahu bahwa saya rajin ikut novena besar Santo Antonius Padua sejak tahun 2009. Sembilan kali hari Selasa, yang biasanya dimulai pada akhir Juli atau awal Agustus, saya lakukan dengan setia setiap tahunnya.

Tahun ini adalah tahun keempat saya ikut novena besar. Namun tahun ini saya tak hanya datang ketika novena besar saja, tetapi juga di Selasa-selasa lainnya. Saya masih dengan setia berdoa. Bahkan kadang saya datang tanpa ada permohonan khusus. Hanya menjadi ritual yang rasanya bikin hati jadi adem. Hidup saya rasanya ada yang kurang jika Selasa tidak datang ke gereja Kramat.

Suasana novena besar dan novena rutin tiap Selasa (marilah kita sebut novena kecil) tentulah berbeda. Sejujurnya saya merasa nyaman dengan novena kecil yang saya lakukan setiap selasa hampir sepanjang tahun. Sepi dan intim. Tidak bising. Khidmat. Syahdu. Biasanya memang tidak banyak orang yang datang pada novena kecil.

Mungkin karena perasaan nyaman mengikuti novena kecil, saya sempat bimbang ketika saya akan mengikuti novena besar. Pasti lebih ramai, lebih berisik, lebih sumpek, lebih susah untuk berkonsentrasi, dan perasaan-perasaan lain mengganggu pikiran saya. Toh tahun ini saya tidak punya permintaan khusus, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tapi kemudian saya mengingat kamu, yang selalu saya sebutkan paling pertama setiap kali berdoa. Saya tahu kamu butuh kiriman doa dari saya. Karena cuma itu yang bisa saya lakukan. Dan akhirnya saya memutuskan untuk ikut novena besar. Permohonan saya cuma satu: kebahagiaan dan keselamatanmu. Sudah itu saja. Dan itu cukup. Saya tak lagi memikirkan keinginan saya sendiri. Meski saya tahu ketika memulai novena besar, saya belum lagi memiliki pekerjaan tetap, saya sedang menghadapi seleksi masuk ke sebuah instansi, dan saya masih belum yakin apa yang mau saya lakukan dalam hidup. Pokoknya saat itu saya cuma mau mendoakan kamu.

Novena besar tahun ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Saya tak punya partner tetap yang menemani dan menguatkan manakala keinginan untuk hadir dalam novena mulai melemah. Tahun-tahun sebelumnya ada Tante Cicil (mamah saya) dan juga Adik Widha. Tahun ini partner saya berganti-ganti, bahkan seringkali saya harus novena sendiri. Tahun ini yang menguatkan saya hanyalah keinginan kuat untuk setia mendoakanmu.

Beberapa teman yang tahu bahwa kebiasaan saya ikut novena besar kirim sms maupun DM Twitter untuk nitip doa. Saya mengiyakan dan membawa mereka semua dalam setiap novena. Saya menuliskan nama-nama mereka yang menitipkan doa supaya saya bisa ingat setiap kali berdoa.

Dan akhirnya tanggal 25 September 2012 saya berhasil menyelesaikan novena besar. Sembilan kali hari Selasa berturut-turut sejak tanggal 31 Juli. Entah mengapa, di Selasa ke sembilan saya begitu emosional. Saya menangis dan bersyukur karena mendapatkan rahmat untuk bisa mengikuti novena dan tetap bertekun dalam doa. Saya sekaligus merasa sedih karena mungkin ritual hari Selasa saya jadi hilang. Akankah saya masih bisa novena kecil di setiap Selasa?

Selain bersyukur kepada Tuhan atas rahmatNya, saya juga ingin berterima kasih untuk semua partner tak tetap saya dalam novena kali ini, untuk mereka yang dengan penuh kepercayaan menitipkan doa-doanya melalui saya, dan tentu saja untuk kamu yang menjadi alasan paling kuat untuk saya ikut novena ini.

TERIMA KASIH :)

Monday, September 24, 2012

u j i a n

ujian kali ini masih dengan topik yang sama: LEPAS BEBAS. lepas bebas dari kelekatan tak teratur akan sesuatu. atau seseorang (yang kedua lebih sulit, cyiiiinn). padahal yang kemarin belum lulus dengan nilai memuaskan. kali ini harus ujian lagi dengan bobot yang lebih berat *menghela napas panjang*

belum mulai ujian tapi udah pesimis duluan. sepertinya harapan untuk lulus ujian yang kali ini sangat tipis. tapi kalo sudah waktunya ujian dimulai ya tetap harus dikerjakan bagaimanapun sulitnya, bagaimanapun sakitnya. salah sendiri, tiga bulan terakhir tidak memanfaatkan waktu untuk menempa diri biar lancar pas ngerjain ujian.
giliran ujian tinggal bentar lagi baru deh 
kalang kabut. 
panik.
bingung.
kalut.
cemas.
khawatir.
resah.
sedih.
nangis.
cengeng.



*kompresmatapakeesbatu*

Saturday, September 01, 2012

BERUBAAAHHH!!!

Bukan, ini bukan berubah jadi superhero. Saya lagi ngomongin perubahan status. Dulu, saya adalah si tukang dongeng yang menyamar jadi guru preschool. Nemenin bocahbocah lucu bermain sembari nyeritain mereka ceritacerita menarik. Pengalaman bersama bocahbocah lucu itu juga menjadi cerita tersendiri yang sering saya bagikan kepada sahabatsahabat saya.


Beberapa bulan belakangan hidup saya berubah. Saya nggak lagi menyamar sebagai guru preschool. Saya tetaplah si tukang cerita yang terus meracau tentang apa saja yang saya temui setiap hari. Namun ternyata energi saya sebagai tukang dongeng lekas habis. Saya baru sadar, energi saya untuk bercerita ternyata saya dapatkan dari tatapan mata para murid. Ditatap puluhan pasang mata yang polos, yang berbinarbinar, yang penasaran, selalu membangkitkan semangat saya. Namun kini, saya tak lagi bisa mendapatkan asupan energi itu. Saya jadi kebingungan mencari bahan untuk diceritakan, saya kehabisan tenaga bahkan sekedar untuk menceritakan kisah saya sendiri.


Dua minggu terakhir keadaan tak juga membaik. Bahkan kini saya mungkin harus melepaskan titel si tukang cerita yang selama ini saya pakai dengan bangga. Kini saya menjadi pekerja kantoran, duduk di depan komputer 7 jam sehari Senin-Jumat. Itu resminya. Seringkali di masa liburan tetap harus siap siaga di depan laptop dengan handphone yang terus menyala.


Ya, saya berubah. Berubah jadi pekerja yang tetep sibuk bahkan di akhir pekan dan liburan. Berubah jadi teman yang sulit diajak pergi bahkan ketika malam minggu. Berubah jadi orang yang ngomongin kerjaan melulu setiap kali ditanya kabarnya.


Berubah jadi ga asyik.


NB: bio twitter dan profil blogger tetap saya biarkan seperti itu untuk jadi pengingat masamasa di mana hidup saya begitu asyik

Wednesday, July 25, 2012

Calon Abdi Negara seri 3: Kenali Tempat Tinggalmu

Dalam proses untuk menjadi seorang calon abdi negara, mengenali tempat tinggal kudu dilakukan sebelum mengurus semua persyaratan. Kenal yang saya maksud bukan cuma hafal alamat rumah sendiri, bukan cuma tau siapa pak RT nya, bukan sekedar tau jalanjalan tikus buat menghindari kemacetan. Pokoknya beneran paham deh tentang tempat tinggalmu. Gimana yak jelasinnya. Hihihi ribet sendiri. Soalnya gini, semua suratsurat yang diurus selalu berdasarkan domisili. Kalo kamu tinggal di Jakarta Barat misalnya, KTP nya juga KTP sana cuma kebetulan kerja di daerah Jakarta Selatan, ya kamu ga bisa minta suratsurat itu diurus di Jakarta Selatan aja mentangmentang deket kantor kamu dan bisa sekalian pas jam istirahat siang. Pokoknya gak bisa lah. Ga usah nekat nyoba juga.


Nah saya sendiri tinggal di Bekasi. Saya tau kecamatan saya: Pondok Melati. Yaaaa kalo orang nanya saya tinggal di mana, saya seringnya jawab di Pondok Gede. Soalnya Pondok Gede lebih terkenal gitu daripada Pondok Melati. Saya juga tau kalo rumah saya ada di kelurahan Jatirahayu. Tapi jangan tanya saya di mana kantor kelurahan maupun kecamatan. Hehehehe. Saya nyerah kalo pertanyaannya itu.


Suatu hari saya mau ngurus Kartu Kuning Pencari Kerja. Sebelumnya saya menghimpun informasi dulu dong. Saya caricari di google. Katanya kartu kuning diurus ke Dinas Tenaga Kerja sesuai wilayah domisili. Saya cari lagi di google di manakah Dinas Tenaga Kerja Bekasi. Nah yang keluar tuh nomer telpon DISNAKER KABUPATEN BEKASI. Saya telpon dong ya buat nanya alamat dan jam kerja si kantor Disnaker itu.



Saya: halo selamat pagi *ngomongnya sambil tenyumtenyum*
Mas2 Disnaker (MD): iya selamat pagi Bu
Saya: ini kantor Disnaker Bekasi ya?
MD: iya betul Bu
Saya: mau tanya alamatnya dong mas
MD: jalan blablabla nomer lalilu aiueo lalalala yeyeyeye Cikarang Pusat
Saya: *petir menyambar* HAH?? CIKARANG?? *mata melotot saking kagetnya*
MD: iya Bu di Cikarang *tetep lempeng jawabnya*
Saya: oh! oke *ngarep salah denger tapi kok jawabannya si Mas ga berubah*
MD: emang Ibu tinggalnya di mana?
Saya: Pondok Gede, Mas
MD: Bu, kalo Pondok Gede tuh ke DISNAKER KOTA BEKASI, bukan DISNAKER KABUPATEN BEKASI. ini kenapa sih dari kemaren orang Pondok Gede melulu yang nelpon, udah gitu salah lagi
*yaelah si mas ini, emang dikira saya sengaja apa ya janjian sama orangorang satu kecamatan Pondok Gede buat ngerjain situ*
Saya: oh jadi saya salah ya?
MD: iya Bu ke Kota Bekasi ya bukan Kabupaten Bekasi
*okeh mana lah gue tau bedanya apa, gue cuma tau Bekasi doang*
Saya: Mas, boleh minta alamat dan nomer telepon Disnaker Kota Bekasi nya gak ya?
MD: Disnakernya ya di Kota Bekasi nya, Ibuuu. Masa Ibu gak tau sih Kota Bekasi di mana? Kota Bekasi, Bu, Kota Bekasiiii. Itu deket kantor walikota, di situ jejeran kantorkantor pemerintahan. Duh masa Ibu gak tau sih? Ibu tuh sebenernya tinggal di mana? di Bekasi bukan? Masa gatau sih. Depan GOR Bekasi, Bu.



Ebuseeettt, saya diomelin. Saya sampe kaget. Ilmu saya tentang Bekasi cuma mentok sampe Metropolitan Mall. Ya belok dikit sampe Bantargebang sih saya masih tau. Nah kalo dia sebutsebut kantor walikota, blah! saya angkat tangan (sambil gelenggeleng kepala kemudian nari Kecak). Lagian ya saya juga kalo main di Bekasi ya mainnya ke mall. Ngapain coba main ke kantor pemda. Selain itu saya kebanyakan beraktivitas di Jakarta. Sekolah, kerja, ketemu temen, nginep di rumah tante, rapat, latihan nari, bermain, bergembira, semua dilakukan di Jakarta. Pantesan, saya ga kenal daerah tempat tinggal saya sendiri.


Namun pengalaman dimarahin itu bikin saya jadi penasaran. sebenernya apa coba bedanya Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Saya serius nyari tau dengan tanya sana sini. Dan ini kirakira penjelasan singkatnya.


Kota Bekasi dulu tuh sebuah kecamatan dari Kabupaten Bekasi. Kabupaten Bekasi dulunya ibukotanya Jatinegara tapi sekarang pindah ke Cikarang. Nah si kecamatan Bekasi ini makin berkembang makin berkembang dan jadilah kota administratif. Terus makin lama makin berkembang lagi dan akhirnya jadi Kotamadya. Kenapa dipisahin sama Kabupaten Bekasi? Biar pembangunan di daerah timur Bekasi (Cikarang dan sekitarnya) semakin berkembang. Nah kenapa coba gak ganti nama biar gak mbingungin? Yaaa terlanjur terkenal dengan nama Bekasi meskipun sekarang wilayahnya makin luas. 


Saya seneng deh. Ilmu saya nambah. Saya belajar mengenal tempat saya tinggal. Ya walaupun kalo ditanyain tentang jalan dan alamat di Bekasi saya masih sering gelenggeleng bingung. Minimal saya udah tau lah bedanya Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Dukung saya ya jadi Walikota Bekasi berikutnya ahahahahahaha

Calon Abdi Negara seri 2 : Mengisi Formulir

kali ini saya mau kasih tips gimana caranya ngisi formulir supaya sakses dan gak salah. Ya formulir sih palingan gitu doang kan ya. Pertanyaannya soal nama, tempat tinggal, nomer KTP, pokoknya standar lah. Eits, tapi tetep aja, si formulir ga boleh disepelein loh. Masa baru syarat pertama udah langsung gagal. Kan maluuuu.... Coba coba dibaca baikbaik tipsnya ya. Semoga berguna!

1. Lihat pertanyaanpertanyaan dalam formulir secara sekilas
Seenggaknya kamu udah tau kirakira bakal ditanyain apa. Biar kamu gak kaget dan bingung lagi mau jawab apa. Siapa tau kan ditanyain berapa jumlah mantan *keselek*


2. Persiapkan bahan dan alat pendukung
Biasanya di formulir suka ditanyain tentang pelatihan yang kamu ikuti, tahun berapa, berapa lama, dsbnya. Daripada kamu ngarang sendiri jawabannya, mendingan disiapin dulu tuh semua sertifikat, ijasah, piagam, dll di samping kamu biar memudahkan ketika ngisi formulir. Oiya siapin juga alat tulisnya ya. Tiap formulir punya ketentuan sendirisendiri mesti diisi pake pulpen atau pake pensil. Itulah gunanya tadi membaca sekilas isi formulirnya. Nah kadangkadang dalam formulir suka ditanyain tuh berapa berat badan dan tinggi badan. Daripada kamu ngirangira sendiri jawabannya, mending siapin timbangan dan meteran juga di sebelah kamu saat ngisi formulir.


3. Isilah dengan cermat dan tepat
Isi satu per satu dari pertanyaan pertama sampe terakhir. Jangan dilongkaplongkap. Nanti bingung. Lalu dijawab semua pertanyaannya ya. Tentu saja dengan jawaban yang tepat. Jangan 'nembak'. Kan bukan lagi ngerjain soal seleksi perguruan tinggi.


4. Cek sekali lagi, jangan tertipu
Yakin formulirnya cuma satu halaman? coba deh cek sekali lagi halaman kedua. Siapa tau di halaman kedua ditulis dengan sandi rahasia yang hanya bisa terlihat saat kertas formulir ada di atas cahaya lilin. Beneran deh kamu mesti cek sekali lagi bahwa formulirnya cuma satu halaman atau formulirnya nggak bolak balik. Jangan kayak saya ya. Waktu di Disnaker, saya disuruh ngisi formulir. Formulirnya cuma satu lembar. Saya isi dengan sukacita. Di bawah halaman pertama yang saya isi, ada tempat untuk tanda tangan. Saya tandatanganin dong. Nah biasanya kalo udah disuruh tanda tangan berarti formulirnya sampe situ doang. Saya gak ngecek lagi apakah di belakangnya masih ada pertanyaan atau nggak. Saya langsung balikin deh tuh formulir dengan riang gembira. Pas lagi nunggu dipanggil, saya ngelirik formulir orang yang di sebelah saya. ASTAGAAAHHH!!! ada halaman keduanya dong. Iiihhh saya berasa ketipu sama si tanda tangan. Makanya, saya ngingetin berkalikali: cek sekali lagi, jangan sampe ketipu.


5. Minta bantuan orang lain untuk ngecek
Saya sih biasanya minta bantuan Si Bapak untuk ngecek sekali lagi. Si Bapak kan orangnya rapi, teratur, terencana (heran deh, yang kayak gini nggak nurun sama sekali ke saya :P). Emang perlu banget bantuan pihak lain untuk ngecek. Kalikali aja ada yang belum keisi atau ada yang typo.


6. Simpen baikbaik formulirnya
Udah diisi, udah dicek, bakalan jadi percuma kalo akhirnya si formulir kamu taruh sembarangan terus dipake buat bikin pesawatpesawatan kertas sama Si Adik. Simpen baikbaik supaya tetep rapi dan cakep sampai pada waktunya si formulir dikirimkan bersama dengan persyaratan yang lain *aaahhh persyaratan lain masih banyak yak*


Selamat mengisi formulir :)

Tuesday, July 24, 2012

Calon Abdi Negara seri 1: Bagaimana Semua Berawal



Eh loh kok tumben judulnya aneh gitu. Hehehe. Berseri pula. Yak, postingan kali ini mau nyeritain bahwa saya memutuskan untuk ganti jalan cerita sinetron (baca: hidup saya). Bosen kan ya kalo ceritanya soal si anak yang mau jadi guru tapi orangtua ga setuju, eh si anak nekat akhirnya jadi guru dua tahun, orangtua cuma diem aja awalnya, setelah dua tahun berantem lagi soal pilih kerjaan selain guru, si anak udah mau nekat lagi, dan kalopun orangtua diem lagi itu karena mereka udah nyiapin taktik lain sampe anaknya nyerah dan pilih profesi lain, tapi dalem hati si anak yakin suatu saat nanti akan bisa mewujudkan apa yang menjadi mimpinya *uwooowww... gak selese2 deh tuh sinetron, ngetiknya aja udah bikin sesek napas, apalagi meraninnya (pingin pukpuk kepala sendiri)*




Nah akhirnya jalan cerita berganti. Saya mulai mikirin untuk jadi Abdi Negara. Apalagi sekarangsekarang ini lagi grand opening calon abdi negara di beberapa kementrian. Yaaaa walau hati kecil masih tetep pingin jadi guru sih ya. Tapi mari mencoba terbuka pada semua kemungkinan dan pilihan. Siapa tau Tuhan memang mau saya berkarya di jalan yang lain. Ya saya sih sempet bertanya: kirakira Tuhan mau saya belajar apa dari peristiwa ini. Dan semoga saya segera menemukan jawabannya.




Ada satu kementrian yang saya taksir *kalo dia naksir saya balik, mudahmudahan kami bisa jadian. Bantu doa ya kawankawan*. Saya mau deh kalo disuruh jadi calon abdi negara di kementrian yang itu. Kementrian apa sih? Kasih tau gak yaaaa *tenyumtenyum centil*. Hihihihi nanti ya akan tiba waktunya bagi saya untuk ngasih tau.




Awalnya saya cuma isengiseng liriklirikan sama si Kementrian ini. Saya masih aja gak niat. Saya masih belum bisa move on dari profesi yang sebelumnya. Hati sudah terlanjur tertambat di sana, apa daya orangtua tak merestui. Nah waktu proses liriklirik ini saya makin ilfeel liat persyaratannya. Dih gimana saya mau naksir situ, situ ngasih syarat kok banyak banget, kok ribet banget. Kagak bisa tukeran CV doang apa ye? *dikira ta'aruf kaliii*. Nah yang semangat tentu saja: orangtua saya. "Ayo kita penuhi syaratnya satu per satu," kata si Bapak. Yaaa demi menghormati Si Bapak dan menjaga perasaan Si Ibu, maka saya lakuin tuh syaratnya satu per satu.




Nih ya saya sebutin syarat yang diminta. Sapa tau ada yang tertarik atau penasaran.
1. Formulir
2. Surat pernyataan dengan materai Rp. 6.000
3. Fotokopi KTP yang masih berlaku
4. Daftar Riwayat Hidup terakhir
5. Fotokopi ijasah terakhir yang sudah dilegalisir
6. Fotokopi akte kelahiran
7. Surat keterangan berbadan sehat (nan subur :P) dan tidak buta warna yang dikeluarkan oleh RSUD/RSUP/ RS TNI/ RS POLRI (3 bulan terakhir)
8. Fotokopi kartu kuning pencari kerja yang masih berlaku
9. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku
10. Pas foto terakhirr 4x6 berwarna




*pengsaaannn*




Ish ish ish syaratnya banyak banget. Mungkin kayak gini perasaan Bandung Bondowoso waktu disuruh bangun seribu candi dalam semalem *brb bertapa*.




Beberapa persyaratan malah saya belum pernah denger. Kartu kuning pencari kerja? bisa dapet di mana? SKCK bisa dapet di polsek atau harus ke polres ya? bisa gak ya dapet semua suratsurat itu dalam sehari? Saya sempet nyari di google. Tapi gak semua keterangan tertera di sana. Malah cenderung simpang siur infonya. Nah inilah yang menjadi alasan kenapa saya buat cerita berseri ini. Untuk membantu menjawab kebingungan kalian yang pingin juga jadi abdi negara. Saya akan ceritain semuanya. Soalnya beberapa hal lumayan nambah pengetahuan saya dan pingin saya bagibagi nih. Seperti kata seorang sahabat saya, cinta (maupun kebaikan) kalo gak dibagiin sama aja kayak sungai yang airnya gak ngalir. Cuma mampet di situ. Dan bikin bau. Makanya biar pengetahuan ini gak cuma mentok di saya, saya mau bagiin deh. Gratis :)






Kalo tadi di awal saya sempet bertanyatanya apa yang Tuhan mau untuk saya pelajari melalui peristiwa ini, sekarang saya mulai nemu jawabannya. Tuhan mau saya belajar untuk ngurusin suratsurat penting ini sehingga besokbesok saya gak perlu lagi ngerepotin banyak orang buat ngurusin. Tuhan mau saya belajar kenal dengan lingkungan tempat saya tinggal (hehehehe, untuk yang ini, saya akan bahas dalam satu postingan tersendiri). Tuhan juga mau saya belajar untuk move on dari profesi yang lama, belajar untuk naksir sama si Kementrian ini. Dan Tuhan juga mau saya membagikan pengetahuan ini kepada kalian. Ihiy! *kibas rambut*

Thursday, July 19, 2012

count on me




If you ever find yourself stuck in the middle of the sea,
I'll sail the world to find you
If you ever find yourself lost in the dark and you can't see.
I'll be the light to guide you

Find out what we're made of
when we are called to help our friends in need

You can count on me like 1 2 3
I'll be there
And I know when I need it
I can count on you like 4 3 2
And you'll be there
Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah




lagu ini sedang diputar di playlist mp3 player ku saat smsmu masuk. smsmu yang berisi dua buah pertanyaan.

"teman sejati itu menurut kamu gimana? ada nggak sih teman sejati itu?"

pertanyaanmu bikin aku bingung. bukan karena aku tidak tahu jawabannya. tapi pertanyaan itu dilontarkan olehmu di saat yang tidak terduga. ah pasti ada yang tidak beres. kujawab saja pertanyaanmu itu dengan cepat.


"yang selalu ada dalam suka dan duka, yang minjemin bahu (meski aku lebih seneng dipinjemin punggung atau dada sekalian, hehehe) kalo lagi nangis, yang ga takut ngasih tau kalo kita salah, yang memuji kalo perbuatan kita bener, yang ikut seneng kalo kita seneng, yang pukpuk kepala kalo kita sedih, yang mendukung, yang mendoakan"

Dan balesanmu yang bikin aku makin kaget.

"Thanks gon for having those qualifications"


Aku terharu. Aku tersanjung. Tapi aku tahu ada yang tidak beres. Aku tahu kamu sedang menghadapi masalah yang sulit. Aku tahu kamu membutuhkanku.




Hey kamu, kapanpun kamu butuh, kamu pasti tahu bagaimana cara menemukanku. Email, sms, telepon, bahkan telepati sekalipun, aku pasti bisa menangkap pesanmu. Dan aku selalu di sini, mendukung dan mendoakanmu :)

Wednesday, July 18, 2012

adegan sinetron

seringkali kejadian nyata yang terjadi dalam hidup, saya bayangkan versi sinetronnya. kepala saya memutar ulang adegan tersebut namun dengan versi mata memicing, suara hati yang di-dubbing, beradu pandang sekian lama sampai akhirnya muncul tulisan BERSAMBUNG. nah kalo tulisan itu udah muncul pertanda saya harus berhenti ngelamun dan kembali ke dunia nyata. hihihihi.

kayak yang satu ini nih....

ini adegan sinetron ibu sama anak perempuannya. Si anak baru aja pulang.

Anak: Bu, besok anterin aku ya

Ibu: mau ke mana lagi kamu? *ngelirik dengan sebel*

Anak: aku besok mau nganterin surat lamaran kerja. Ada kepala sekolah yang nelpon aku.

Ibu: kamu mau jadi guru lagi? *mengernyit*

Anak: Iyaaa *kedipkedip lugu*

Ibu: *mata memicing* (cih! macam gaji guru buat biaya hidup kamu sendiri aja cukup)

Anak: *ikutan memicingkan mata* (eh loh kok mukanya Ibu jadi berubah gitu ya?)

Ibu: *mata memicing* *mulut agak lanciplancip* (liat aja, kamu bakalan sengsara kalau tetep jadi guru)

Anak: *masih memicingkan mata* *bibir mulai menyongmenyong* (jangan kira aku mau jadi pe-en-es. itu semua cuma buat nyenengin Ibu aja. Liat aja, suatu saat nanti aku pasti akan balik lagi jadi guru)

Kameranya gantigantian zoom ke Ibu dan Anak. Begitu terus. Saling berpandangan. Tapi mata tetap memicing. Dan bibir lanciplancip. Dan suara hatinya terdengar meski keduanya ga ngomong apaapa. Begitu terus. Gantigantian kameranya menyorot. Sambil ada musik jeng jeng jeng jeeennngg... Makin lama perpindahan kamera dari Ibu ke Anak ke Ibu lagi ke Anak lagi makin cepet. Musik makin dramatis. Sampe akhirnya muncul tulisan B E R S A M B U N G.


Haaaahhh....emang deh ya kalo kisah yang satu ini di kehidupan saya (yang aseli, bukan yang sinetron) juga selalu bersambung. Gak selesaiselesai. Macem sinetron. Sampe kayak Tersanjung 7. Ceritanya ya mutermuter di situ aja. Yang nonton juga udah capek. Udah pengen ganti channel. Apalagi saya yang memerankan tokoh si Anak.



*tarik napas panjang*


Monday, June 11, 2012

hari ke sepuluh




di hari ke sepuluh, batinku mengaduh. mengapa kini kulanggar janji yang telah kuniatkan teguh. sebuah doa yang tulus di suatu subuh, agar aku bisa melepaskanmu dengan jalan yang kau tempuh.

Thursday, June 07, 2012

berharap

ini hari ketujuh udara terasa pengap


semoga nanti di hari kesepuluh airmata mulai lenyap


dan di hari keduapuluh hanya keikhlasan yang mendekap

Sunday, June 03, 2012

DYKHMILU?


Saya: Tuhan...

Tuhan: iya, nak. Ada apa?

Saya: sini, aku mau bisikin sesuatu :)

Tuhan: mau bisikin apa sih? *nyodorin telinga kiri*

Saya: *berbisik* d-y-k-h-m-i-l-u?

Tuhan: hah? aku nggak ngerti, nak. Coba jangan disingkatsingkat gitu kalo ngomong. Memangnya telegram?

Saya: hihihihi. kuulangi ya. DYKHMILU? artinya: Do You Know How Much I Love U? :) :) :)

Tuhan: *tersenyum* *usapusap rambut saya* oooo....

Saya: *senyumsenyum bahagia*

Tuhan: sini gantian aku bisikin

Saya: *nyodorin telinga dengan bersemangat*

Tuhan: I love you too. I love you MORE THAN YOU KNOW

Saya: *mbrebes mili* *speechless*

Thursday, May 17, 2012

setelah dua tahun

setelah dua tahun, akhirnya saya bertemu, menyapa, berbicara, menyalami, dan memeluk sahabat saya lagi. selama dua tahun terakhir kami bermusuhan, tidak saling bicara, tidak mau bertemu. mungkin tepatnya, saya lah yang memusuhinya. saya memblokir semua akses untuk menyapa saya (facebook, email, ym, gtalk, twitter) bahkan saya menghapus dia dari daftar kontak telepon. sampaisampai saya pernah berkata: Tuhan, kalau boleh, pinjem penghapusMu dong, aku pingin menghapusnya dari kehidupanku, menghapus semua memori tentang kami.


dan semalam kami bertemu. dalam suasana yang kurang tepat untuk sebuah reuni. kami bertemu di rumah duka saat ibunya meninggal.



saya memeluknya. badannya lebih kurus dari yang bisa saya ingat. namun ternyata jauh lebih tegar dari yang saya lihat. saya menyalami ayahnya yang ternyata masih mengingat saya bahkan masih sempat menanyakan kabar saya di tengah suasana duka. saya juga menyalami pacarnya, yang juga adalah sahabat saya, yang juga saya musuhi selama dua tahun terakhir.



malam itu, rasanya semua kemarahan habis, semua sakit hati terkikis. rekonsiliasi terjadi. mungkin tidak diungkapkan secara lisan, pun tidak juga disepakati dalam tulisan. namun senyum dan pelukan menjadi penanda berakhirnya perang dingin ini.

Thursday, May 03, 2012

yang bener tuh yang kayak apa?

menyandang status sebagai pengangguran berarti punya waktu leyehleyeh lebih banyak. seenggaknya hobi glundangglundung saya bisa dilakukan dengan sepenuh hati. nggak dikejar deadline, bisa bangun siang, punya banyak waktu lowong untuk ngerjain apapun yang disuka. kok kayaknya hidup damai banget ya?


ah siapa bilang. justru saya sebel banget kalo lagi jadi pengangguran gini. jadi makin banyak yang nyuruhnyuruh cari kerjaan. kejadian dua tahun lalu pun terulang. apa yang saya pengen ga pernah sesuai dengan harapan orangorang yang saya sayang.


akhirakhir ini pembicaraan kayak gini sering terdengar.

Bapak: kontrak kerjamu udah selesai?
Saya; iya
Bapak: terus mau ngapain?
Saya: mau liburan dulu ah. kayaknya mau ke Tasikoki, volunteering di sana sebulan
Bapak: ngapain sih kamu ke sana. Gak penting. Mendingan kamu nyari kerja
Saya: ya kan sembari nunggu panggilan kerja
Bapak: coba cari kerjaan yang bener
Saya: *males ngejawab*


coba coba sekarang saya mau tanya. ada yang inget apa pekerjaan saya? yak bener guru preschool. lah terus kalo sekarang disuruh nyari kerjaan yang bener, emang kerjaan jadi guru gak bener ya? *garukgarukkepala*


jadi, kerja yang bener yang kayak apa dong? yang duitnya banyak? mungkin jadi politikus kotor yang hobi korupsi lebih bisa diterima sebagai kerjaan yang bener oleh mereka. atau mungkin kerja yang bener tuh yang bisa bikin hidung kembang kempis bangga manakala ada teman yang bertanya: "anakmu kerja di mana?" "oh dia di perusahaan minyak X".

entahlah.


dua tahun ini saya kira saya sudah cukup menjelaskan apa yang saya mau. tapi ternyata mereka masih belum nangkep maksud saya. sedih.


:(

Monday, April 30, 2012

rela gak yaaaa

sebelum april benarbenar berakhir, saya pingin cerita tentang apa yang saya pelajari di bulan ini. kalo diingetinget dan diitungitung, kayaknya saya lumayan banyak ngeluarin airmata di bulan april ini. apalagi minggu terakhir april, saya beneran nangis setiap hari selama seminggu *kompres mata pake esbatu*.


yep! april mengajarkan saya untuk merelakan. merelakan banyak hal dalam hidup saya secara bersamaan.
1. merelakan pekerjaan
kontrak kerja saya selama dua tahun berakhir di 30 april ini. dari empat bulan sebelumnya pihak sekolah udah nanyain apakah saya mau nerusin kontrak atau nggak. dan saya memilih untuk nggak. jadi saya ya harus ngerelain pekerjaan saya sebagai guru preschool yang berarti ngerelain penghasilan tetap bulanan, ngerelain rasa aman karena memiliki kerjaan, ngerelain semua kenyamanan dan fasilitas di tempat kerja, ngerelain asyiknya pekerjaan ini, ngerelain atasan dan partner kerja yang baik, dan sebagainya.

2. merelakan anak-anak
bukan, bukan anak kandung. tapi anakanak murid saya. yang dua tahun terakhir bikin saya selalu semangat bangun pagi, bikin saya ketawaketawa terus, bikin saya kangen, bikin saya gelenggeleng kepala, bikin saya gemes, bikin saya gregetan, bikin saya campur aduk setiap harinya. ngeliat mereka tumbuh, nemenin mereka main-belajar-makan-nangis-pipis-pup, merhatiin mereka tambah pinter dari hari ke hari, bikin saya berat buat ngerelain mereka di saat kontrak kerja berakhir. apalagi saya harus pergi di tengahtengah tahun ajaran. gimana kalo mereka nyariin saya, gimana kalo mereka ga mau nurut sama pengganti saya, gimana kalo kelas jadi kacau. haaahhh tapi yasudahlah. hidup harus terus berjalan. saya juga ga bisa terusterusan sama mereka. toh mereka cuma setahun sama saya lalu naik ke kelas playgroup lalu masuk TK, masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, kuliah, kerja, nikah. eh loh kok cepet banget sih tumbuhnya *brb nyari air keras sama botol buat ngawetin mereka*.

dan tiba saatnya untuk berpisah. di depan pintu kelas, saya peluk mereka satu per satu. beberapa ada yang saya cium pipinya atau saya ajak toss atau saya eluselus rambutnya. mereka mungkin belum ngerti bahwa pelukan itu adalah pelukan terakhir Bu Anggun. karena besokbesoknya lagi, Bu Anggun udah ga ngajar di situ. sampai jumpa lagi nak. kalian pulang sambil membawa masingmasing sepotong hatinya Bu Anggun beserta doa yang tulus agar kalian tumbuh menjadi anak yang baik *berebes mili*.


ngerelain empuknya pelukan Mbak Nanay

ngerelain jatah nemenin main si jagoan kelas Bulan, Kakak Ammar

ngerelain kaki gak digelayutin lagi sama si baby koala: Kakak Issa

ngerelain pipi Mas Daral yang selalu bikin kangen

ngerelain serunya main perosotan bareng kakakkakak kelas Playgroup
Given-Zerlin-Ramiel-Ano



3. merelakan para sahabat
biasanya main bareng, sering ketemu, bisa dicurhatin kapanpun, eh tibatiba suatu hari mereka harus pergi. melanjutkan perjalanan, melanjutkan peziarahan, melanjutkan hidup. yaaahhh saya ditinggal dong :( :( terus saya sama siapa? terus saya mesti apa? *mimbikmimbik*. tapi lagilagi saya harus rela. seperti saya yang ga selalu bisa nemenin anakanak murid saya, begitu pula para sahabat yang juga ga selalu bisa saya gerecokkin terus hidupnya. terima kasih untuk selalu ada buat saya kemarenkemaren ini. selamat melanjutkan perjalanan, kawan. sampe ketemu di persimpangan berikutnya. doaku selalu menyertaimu :)



tsssaaaahhh...april kenapa berat amat gini sih. berat buat saya yang paling gak bisa bilang selamat tinggal. saya pasti akan selalu menangis kalo harus ngucapin katakata itu maupun mendengarnya. bahkan saya nangis manakala seorang sahabat pergi liburan hanya untuk dua minggu. saya juga nangis saat sahabat saya satu lagi yang merantau ke pulau lain harus kembali ke tempat kerjanya setelah masa liburannya selesai. yaampun, padahal tiap beberapa bulan juga dia pulang ke jakarta buat liburan. kenapa juga nih airmata bleweran tiap kali dia harus pergi lagi.


*tarik napas panjang*












semoga dengan seiring berakhirnya april, berakhir pula kegalauan dan kesedihan saya. amiiiinnnn *bantuin teriak amin barengbareng dong*


Fiuuuhhh....harus rela ya gon *elus dada*

Saturday, April 14, 2012

kukuruyuuuukkkk... selamat pagiiii :)

Buat sebagian orang, bangun pagi seringkali jadi masalah besar. Apalagi kalo bangun paginya untuk menunaikan kewajiban: masuk kerja, masuk kuliah, masuk sekolah, rapat penting, janjian sama orang, pergi ke pasar, dan lainlain. Rasanya bangun pagi jadi makiiiiinnn berat. Kasur-selimut-bantal-guling mendadak jadi superposesif, gak mau ditinggal.


Dulu jamanjaman kuliah semester akhir yang tinggal skripsi doang, saya juga sulit bangun pagi. Begadang ngerjain skripsi alesannya. Ide untuk menulis skripsi cuma keluar di malam hari. Biasanya saya baru tidur sekitar jam 4 pagi, saat orangorang lain sudah bangun untuk memulai aktivitas. Makanya dulu saya gak pernah janjian sama orang pagipagi. Saya gak mau ambil resiko telat karena saya gak bisa bangun.


Pola tidur saya yang ajaib itu berubah ketika saya bekerja menjadi guru preschool. Kalo preschool kan masuknya pagi ya. Tadinya saya berharap ada preschool kelas malem, supaya saya ga perlu bangun pagipagi. Hahahahaha. Ya tapi mana mungkin ada. Saya terpaksa mengubah kebiasaan tidur saya. Sebulan pertama saya masih belum nyaman dengan kewajiban bangun pagi. Rasanya tiap pagi saya ngawangngawang kayak zombie. Jiwa saya ketinggalan di kasur.


Nah setelah 2 tahun saya bekerja sebagai guru, saya baru sadar. Ternyata pola tidur saya telah banyak berubah. Sekarang kalau jam 9 malem saya udah nguapnguap kecil. Jam setengah sepuluh malem udah kriyepkriyep. Jam 10 malem udah uringuringan kalo mata masih dipaksa melek. Jam 5 pagi saya udah melek. Jam setengah 6 pagi udah seger, udah mandi, udah sarapan. Bahkan pola yang kayak gini pun terjadi juga di akhir pekan. Jarang banget saya bangun siang di Sabtu dan Minggu, kecuali udah diniatin dari malemnya.


Berhubung saya pernah mengalami hidup di dua alam (jadi makhluk malam hari maupun jadi makhluk pagi hari, maksudnya :) ), maka saya memiliki toleransi cukup tinggi pada mereka yang kesulitan bangun pagi. Para makhluk malam hari ini biasanya mengeluh kalau saya ajak janjian pagi hari. Dan saya mengambil resiko kalau janjian pagi hari sama mereka. Mulai dari resiko mereka terlambat, ketiduran, gak jadi dateng, sampe gak bisa dihubungi. Hehehehe.


Saya cuma bisa senyumsenyum kalau pada akhirnya janjian pagi hari jadi gak sesuai rencana. Seperti pagi ini saya digantungin sama si teman janjian. Dia gak ada kabarnya. Disms, ditelpon, di-mention di twitter gak ada responnya. Sudahlah saya pasrah. Semoga kamu segera bangun dan memberi saya kabar ya, teman :)


Selamat pagiiii :) :) :)

Wednesday, March 28, 2012

bu anggunnya pingin nangis, boleeehhh??

nangis kayak Niska kalo ditinggal sama Ayah

nangis kayak Kakak Issa kalo lagi nyari Mbak Upi

nangis kayak Pasha kalo abis berantem rebutan mainan sama Steyr

nangis kayak Kalista kalo ditegur sama guru untuk duduk tertib

nangis kayak Rasyid kalo disuruh membereskan mainan

nangis kayak Sachi yang bisa di mana aja kapan aja

gak perlu ngumpetngumpet di kamar mandi biar gak ketahuan

atau

menunggu malam saat semua orang tidur biar gak ada yang denger




nangis yang bebas, yang puas, yang kenceng,

dan gak malu meski diliatin sama orangorang.

nangis yang bebas, yang puas, yang kenceng,

sampai nanti ada yang dateng untuk menenangkan.



pingin dipukpuk dan dipewuk, pwiiisss
:'(

Friday, February 03, 2012

Februari = Hadiah

Saya selalu suka bulan Februari. Wanginya manis bikin senyumsenyum. Bukan cuma karena saya ulang tahun di bulan ini. Tapi dari dulu saya selalu punya banyak cerita menyenangkan di bulan Februari.


Februari tahun ini saya berharap bisa dapet banyak hadiah. Bahkan saya sempet bilang di twitter: 'Pingin tiup lilin pake topi ulang tahun nyanyi sambil tepuk tangan lompat2 potong kue dapet kado setiap hariiii'. Hihihi. Iya saya pingin bisa ngerayain ulaang tahun tiap hari biar bisa dapet banyak hadiah. Makanya saya kadang iri sama muridmurid saya yang bisa bawa pulang banyak banget kado kalo abis ngerayain ulang tahun di sekolah. Aaaahhhh....aku pingin hadiah.


Nah kemaren ini Mbak Sari dari ammi&abi, salah satu crafter favorit saya ngabarin berita bahagia. Mbak Sari bersama beberapa crafter lainnya akan bagibagi giveaway. Gak cuma satu tapi delapan. Iya, DELAPAN, sodarasodara!!! Berarti kesempatan saya buat menang akan makin besar nih. Mari silakan diintip blogpost nya Mbak Sari di sini. Boleh loh kalo mau ikutan juga. Deadlinenya tanggal 4 Februari.


Pokoknya bulan Februari ini saya akan jadi banci giveaway. Iya supaya saya bisa dapet banyak hadiah. Saya bakalan rajin blogwalking terus ikutan giveaway yang sering diadain sama para blogger. Saya mau Februari yang penuh hadiah :) :) :)



Oiya tambahan buat kabar bahagianya, ammi&abi barengan sama Raisy Tashty, kupunya handmade, Dapur Mak Dee, Lemon Label, Lemon Craft Project, dan Boneka Rumput Agri bakalan ada di Pasar Hellofest8 di Balai Kartini tanggal 4 Februari 2012 di booth no 12. Mereka akan ngajak kita berpetualang di CRAFTLAND. Catet tanggalnya dan dateng yaaaa :)

Sunday, January 22, 2012

pertolongan pertama pada menyemenye

siapin kasur dan trampolin
tak lupa perban serta betadin


ini semua buat jagajaga
jika sewaktuwaktu aku jatuh
tapi kamu gak bisa nangkep



jatuh cinta.
:)
 

(c)2009 racauan si tukang cerita. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger